NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Halalbihalal Pemerintah Desa Ngreco, Ustaz Syafi'i Ajak Jadikan Momentum Syawal untuk Bersinergi dalam Membangun Desa

Pemerintah Desa Ngreco menggelar acara Koordinasi dan Halalbihalal Kepala Desa dan Perangkat Desa dengan BPD, Lembaga Kemasyarakatan Desa, dan Tokoh Masyarakat pada Kamis, 24 April 2025. Bertempat di Balai Desa Ngreco, acara dimulai pukul 09.30 WIB dan dihadiri berbagai elemen masyarakat yang turut memperkuat sinergi pembangunan desa.

Acara ini bukan sekadar momen silaturahmi, tetapi juga wadah koordinasi penting untuk menyelaraskan visi dan langkah bersama antara pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), lembaga kemasyarakatan, serta para tokoh masyarakat dalam mewujudkan desa yang harmonis dan berkemajuan.

Sebagai penguat nilai-nilai keagamaan dalam acara tersebut, tausiah disampaikan oleh Ustaz H. Muhammad Syafi’i, M.Ag, selaku Kepala KUA Kecamatan Weru. Dalam ceramahnya, beliau menyoroti pentingnya memaknai Ramadan sebagai bulan pendidikan iman dan menjadikan Syawal sebagai titik awal untuk meningkatkan kualitas hubungan antar sesama.

Ust Syafii KUA Weru
Ustaz Syafi'i memberikan nasihat pada acara halalbihalal di Balai Desa Ngreco

"Orang berpuasa mendapat derajat takwa, semakin berumur seseorang maka harusnya semakin takwa karena sudah melewati Ramadan sekian banyaknya. Kalau sudah berpuasa tapi tidak takwa maka termasuk gagal," tegas Ustaz Syafi’i di hadapan hadirin.

Beliau juga mengingatkan bahwa bulan Ramadan adalah waktu penghapusan dosa, sehingga ketika Syawal tiba, seorang Muslim seharusnya menjadi pribadi yang suci, seperti bayi yang baru dilahirkan. Momentum halalbihalal pun menjadi sarana yang tepat untuk saling memaafkan dan membersihkan hati dari segala prasangka.

"Hablum minallah bisa kita upayakan saat Ramadan, maka Syawal ini saatnya hablum minannas. Halalbihalal ibarat pemutihan, semua saling memaafkan atas segala kesalahan," ujar beliau.

Ustaz Syafi’i juga mengangkat nilai-nilai budaya lokal dalam memperkuat pesan spiritual. Beliau menyinggung filosofi ketupat dalam budaya Jawa yang memiliki makna mendalam. "Kupat itu ngaku lepat, mengaku salah. Ada juga lepet, silep sing rapet. Ketika hati sudah bersih maka harus dijaga dan jangan diulang lagi kesalahannya," jelas beliau.

Tak lupa, beliau mengajak seluruh hadirin untuk terus melakukan muhasabah diri. Panjang umur bukan hanya soal usia, tetapi tentang seberapa banyak rekam jejak kebaikan yang ditinggalkan untuk dikenang dan memberi manfaat kepada orang banyak.

"Ramadan bulan tarbiyah, maka Syawal kita harusnya punya kecerdasan intelektual, spiritual, sosial, dan emosional," tutup beliau mengajak semua pihak untuk lebih bijak dalam kehidupan sosial pasca-Ramadan.

Akhirnya, sebagaimana harapan yang disampaikan Kepala Desa Ngreco, Bapak Saimin, S.Pd., dalam sambutan beliau, dengan halalbihalal ini agar bisa mempererat silaturahmi, dan meneguhkan komitmen bersama dalam membangun Desa Ngreco yang lebih baik.

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822