MEDIA AN NUUR─Dalam beberapa riwayat hadis, Rasulullah ﷺ menganjurkan umat Islam untuk berlomba-lomba masuk ke dalam saf pertama ketika melaksanakan salat berjemaah. Hadis tersebut mengandung makna bahwa keutamaan saf pertama itu serupa dengan susunan para malaikat yang tersusun rapi, yang senantiasa mengelilingi dan mencatat setiap amal ibadah.
عَنْ جَابِرٍ بْنِ سَمُرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا ، قَالَ : خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، فَقَالَ: (( أَلاَ تَصُفُّونَ كَمَا تَصُفُّ المَلائِكَةُ عِندَ رَبِّهَا ؟ )) فَقُلنَا : يَا رَسُولَ اللهِ ، وَكَيفَ تُصَفُّ المَلائِكَةُ عِنْدَ رَبِّهَا ؟ قَالَ : (( يُتِمُّونَ الصُّفُوفَ الأُوَّلَ ، وَيَتَرَاصُّونَ فِي الصَّفِّ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ .
Dari Jabir bin Samurah RA, ia berkata, “Rasulullah ﷺ keluar kepada kami, lalu berkata, ‘Maukah kalian bersaf seperti bersafnya para malaikat di hadapan Rabb-Nya?’ Maka kami berkata, ‘Wahai Rasulullah, bagaimanakah malaikat bersaf di hadapan Rabb-Nya?’ Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Mereka menyempurnakan shaf pertama dan saling merapatkan safnya.’” (HR. Muslim)
![]() |
Ustaz Ibnu Ka'ab mengingatkan tentang keutamaan mengisi saf pertama |
Malaikat itu berbaris bersaf di hadapan Allah, mereka pun merapatkan safnya, tidak ada celah antara mereka di dalam saf. Lurus dan rapatnya saf menunjukkan umat Islam itu satu. Juga hal itu menunjukkan bahwa umat Islam diperintahkan berada dalam satu diin, satu imam dan satu akidah.
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ، لَاسْتَهَمُوا عَلَيْهِ. (رواه البخاري ومسلم)
“Seandainya manusia mengetahui pahala yang terdapat dalam azan dan saf pertama, lalu mereka tidak mendapatkan kesempatan kecuali dengan mengundi, niscaya mereka akan melakukan undian untuk mendapatkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan betapa besarnya keutamaan saf pertama, sampai-sampai jika harus diundi, maka itu patut dilakukan karena tingginya nilai keutamaannya. Ibarat saf pertama itu layak diperebutkan saking utamanya.
Rasulullah juga menjelaskan tentang tata letak saf dalam salat berjamaah bagi laki-laki yakni lebih utama yang paling depan. Berbeda dengan perempuan, sebaiknya paling belakang, hal ini untuk menjaga kekhusyukan dan adab dalam beribadah.
خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا، وَشَرُّهَا آخِرُهَا، وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا، وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا. (رواه مسلم)
“Sebaik-baik saf laki-laki adalah yang paling depan, dan seburuk-buruknya adalah yang paling belakang. Dan sebaik-baik saf perempuan adalah yang paling belakang, dan seburuk-buruknya adalah yang paling depan.” (HR. Muslim)
![]() |
Suasana kajian |
Orang yang menyengaja tidak mengambil saf pertama karena bersantai-santai, maka Allah akan menyisihkannya dari rahmat-Nya. Allah akan menghukum mereka sebagaimana mereka menjauh dari keutamaan, baik secara maknawi maupun hakiki.
Marilah kita berlomba-lomba meraih keutamaan dengan mengisi saf pertama dalam salat berjemaah. Jangan sampai kita menjadi orang yang merugi karena bersantai dan enggan melangkah lebih awal ke depan.
Kajian malam Selasa pada 14 April 2025 di Masjid An Nuur Sidowayah bersama Ustaz Ibnu Ka'ab, S.Pd.I (Guru MIN 5 Sukoharjo)