NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Amanah Ilmu bagi Manusia

MEDIA AN NUUR─Ketika Allah menciptakan langit, bumi, dan gunung-gunung, Dia menunjukkan kepada mereka sebuah titipan agung bernama amanah. Amanah itu bukan sembarang tugas, melainkan tanggung jawab besar yang mencakup agama, perintah, dan larangan Allah.

Namun langit menolaknya karena takut tidak mampu. Bumi pun gentar, begitu pula gunung-gunung yang kokoh. Semuanya khawatir akan mengkhianati amanah itu jika mereka memikulnya. Lalu Allah menunjukkan amanah itu kepada Adam AS, bapak seluruh manusia.

Ustaz Fauzan
Ustaz Fauzan mengingatkan amanah yang dipikul manusia

Dalam sebuah riwayat dari para ulama salaf, disebutkan bahwa Allah berkata kepada Adam, “Wahai Adam, Aku akan memberikan amanah ini kepadamu dan menurunkanmu ke bumi. Jika engkau menjaganya, maka Aku akan memuliakanmu. Namun jika engkau mengkhianatinya, maka Aku akan mengazabmu.”

Mendengar itu, Adam AS bertanya, “Wahai Tuhanku, apa itu amanah?” Maka Allah menjawab, “Amanah adalah agama-Ku, hukum-Ku, dan syariat-Ku. Jika engkau menunaikannya dengan baik, maka surga adalah balasanmu. Namun jika engkau melalaikannya, maka neraka akan menjadi tempat kembalimu.”

Adam AS menerima amanah itu dengan kesadaran penuh. Ia tahu bahwa yang ia pikul bukan hal ringan. Tapi dengan keimanan dan harapan pada rahmat Allah, ia bersedia menanggungnya, untuk dirinya dan seluruh keturunannya.

اِنَّا عَرَضۡنَا الۡاَمَانَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَالۡجِبَالِ فَاَبَيۡنَ اَنۡ يَّحۡمِلۡنَهَا وَاَشۡفَقۡنَ مِنۡهَا‌ وَحَمَلَهَا الۡاِنۡسَانُ‌ؕ اِنَّهٗ كَانَ ظَلُوۡمًا جَهُوۡلًا

Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh.” (QS. Al-Ahzab: 72)

Kajian Subuh
Suasana kajian bakda Subuh

Menurut sahabat Nabi, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, amanah dalam ayat ini mencakup semua bentuk kewajiban agama: mulai dari salat, puasa, zakat, hingga menjaga hak sesama manusia. Amanah ini begitu berat sampai-sampai langit, bumi, dan gunung-gunung tidak berani menerimanya karena takut tak sanggup menunaikan dengan benar.

Di antara menjaga amanah adalah mencakup menyampaikan ilmu dan nasihat kepada sesama. Ilmu yang kita miliki adalah titipan, bukan milik mutlak, dan ketika kita membiarkannya berhenti pada diri sendiri padahal orang lain membutuhkan, itu berarti kita belum menunaikan amanah dengan sempurna.

Allah meninggikan derajat orang-orang yang berilmu, karena dengan ilmulah manusia bisa membedakan benar dan salah, serta memberi manfaat kepada orang lain. Maka saat kita menyampaikan ilmu dan nasihat dengan tulus, sesungguhnya kita sedang menjaga amanah sekaligus memuliakan ilmu yang Allah percayakan kepada kita.

Ketika seseorang menjaga amanah ilmu dengan terus belajar, mengamalkan, dan membagikannya, maka derajatnya akan terus naik. Ia tidak hanya hidup untuk dirinya sendiri, tetapi menjadi penerang bagi orang lain. Sementara orang yang tak berilmu atau menyia-nyiakan ilmunya, meski memiliki kelebihan lain, tidak akan pernah bisa menyamai kemuliaan seorang alim yang ikhlas.

Imam Syafi'i pernah berkata, “Satu ayat yang dipahami lebih baik daripada seratus rakaat.” Perkataan ini menunjukkan betapa besar kedudukan ilmu dalam Islam, di mana pemahaman terhadap wahyu Allah jauh lebih utama dibandingkan dengan banyaknya ibadah sunnah.

Ilmu adalah fondasi dari segala amalan yang diterima di sisi Allah. Dengan memahami satu ayat, seseorang bisa lebih dekat dengan Allah, mengarahkan amalannya dengan benar, dan memberikan manfaat bagi diri serta orang lain.

Sarapan
Sarapan bubur kacang ijo bersama-sama

Menuntut ilmu adalah jalan menuju kebaikan dan kemuliaan, bahkan lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan ibadah sunnah lainnya. Dengan demikian, ilmu menjadi hal yang sangat utama, dan menuntutnya adalah bagian dari menjaga amanah yang Allah berikan kepada umat manusia.

Materi Kajian Gerakan Subuh Berjamaah di Masjid An Nuur Sidowayah pada Jumat, 18 April 2025 bersama Ustaz Fauzan Abu Darda (asatiz Ma’had Ittiba’us Sunnah Tawang, Weru)

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822