MEDIA AN NUUR─Ramadan sebentar lagi akan berlalu. Pertanyaannya, apakah bulan suci ini benar-benar membawa perubahan dalam diri kita? Atau justru kita kembali menjadi seperti sebelum Ramadan, tanpa ada peningkatan dalam ibadah dan akhlak?
Umar bin Khattab pernah berpesan, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab (di akhirat kelak).” Ramadan seharusnya menjadi waktu terbaik untuk muhasabah—mengevaluasi diri. Apakah Ramadan kali ini menjadi yang terbaik bagi kita? Atau justru berlalu begitu saja tanpa makna?
Selama sebulan penuh, kita telah berusaha menahan diri dari makan, minum, dan segala sesuatu yang membatalkan puasa. Kita juga lebih banyak membaca Al-Qur'an, memperbanyak sedekah, serta menjaga lisan dari perkataan yang tidak baik. Tapi, setelah Ramadan usai, apakah kebiasaan baik itu masih kita pertahankan?
![]() |
Kultum Subuh oleh Hudzaifah Al Hakim |
Padahal, jika kita bisa meninggalkan keburukan selama Ramadan, seharusnya kita juga bisa menjauhinya di bulan-bulan lainnya. Jika di bulan suci ini kita terbiasa berkata baik dan menjauhi perkataan kotor, mengapa tidak kita jadikan itu sebagai kebiasaan seterusnya?
Sungguh rugi jika Ramadan tidak bisa mengubah diri kita. Jangan sampai setelah Ramadan, kita kembali menjadi orang biasa yang tidak ada peningkatan dalam amal dan akhlak. Karena sejatinya, Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga latihan untuk menjadi pribadi yang lebih baik sepanjang tahun.
Salah satu doa yang dianjurkan untuk dibaca di 10 hari terakhir Ramadan adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika beliau bertanya tentang doa terbaik di malam Lailatulqadar.
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka ‘afuwwun tuḥibbul-‘afwa fa‘fu ‘annī.
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau menyukai pemaafan, maka maafkanlah aku.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Mumpung masih berada pada 10 hari terakhir Ramadan, mari perbanyak doa, istigfar, dan tobat, agar kita mendapatkan ampunan Allah. Dan mari kita hisab diri sendiri. Jika Ramadan telah membentuk kebiasaan baik dalam diri kita, pertahankanlah. Jangan biarkan berkah Ramadan berlalu begitu saja tanpa bekas.
Kultum Subuh di Masjid An Nuur Sidowayah pada 27 Maret 2025, disampaikan oleh Hudzaifah Al Hakim, santri Ponpes Qoryatul Qur'an asal Batam, yang melaksanakan Iktikaf Ramadan 1446 H