MEDIA AN NUUR─Ramadan berasal dari kata رَمَضَ (ramadha), yang berarti panas yang membakar. Ada pendapat yang mengatakan bahwa Ramadan dinamakan demikian karena saat pertama kali diwajibkan, bulan ini bertepatan dengan musim panas yang terik. Namun, secara makna spiritual, Ramadan memang seperti api yang membakar dan membersihkan dosa-dosa kita.
Bayangkan seseorang menggali tanah dan menemukan sebongkah besi tua yang penuh karat. Jika besi itu ingin digunakan kembali, ia harus dipanaskan hingga merah membara, lalu dipukul dan ditempa hingga karatnya rontok. Begitulah Ramadan bekerja dalam kehidupan kita. Bulan ini adalah kesempatan bagi kita untuk "dipanaskan" dengan ibadah, diuji dengan lapar dan dahaga, serta ditempa dengan kesabaran. Sehingga, dengan izin Allah, karat dosa yang menempel di hati kita akan luruh, dan kita kembali bersih.
![]() |
Kultum Subuh oleh Ikhwanul Dzikra |
Alhamdulillah, Ramadan tahun ini Allah berikan cuaca yang lebih sejuk. Ada mendung, gerimis, bahkan hujan yang turun membasahi bumi. Semua ini adalah nikmat yang harus kita syukuri. Sesungguhnya, jika kita menghitung nikmat Allah, niscaya tidak akan mampu menghitungnya.
Tapi jangan sampai kesejukan cuaca ini membuat kita terlena. Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, melainkan juga bulan pendidikan, bulan tarbiyah. Kita dilatih untuk memperbanyak ibadah, membaca Al-Qur'an, serta memperbaiki diri. Jangan sampai setelah Ramadan berlalu, ibadah kita juga ikut berkurang.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa berpuasa Ramadan dengan penuh iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari & Muslim)
Allah memberikan kesempatan di bulan ini untuk menghapus dosa-dosa kita. Maka, mari kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Perbanyak istighfar, memohon ampun kepada-Nya, agar ketika Idulfitri tiba, kita benar-benar kembali dalam keadaan fitri, bersih dari dosa, menuju kemenangan sejati.
Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ di malam-malam Ramadan adalah:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka ʿafuwwun tuḥibbu l-ʿafwa faʿfu ʿannī
"Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan mencintai pengampunan, maka ampunilah aku." (HR. Tirmidzi)
Semoga Ramadan ini benar-benar menjadi titik perubahan bagi kita semua. Jangan sampai setelah Ramadan berlalu, semangat ibadah kita juga ikut hilang. Mari kita sambut Idulfitri dengan hati yang bersih, siap menghadapi kehidupan baru dengan keimanan yang lebih kuat. Aamiin.
Kultum Subuh di Masjid An Nuur Sidowayah pada 23 Maret 2025, disampaikan oleh Ikhwanul Dzikra, santri Ponpes Qoryatul Qur'an asal Klaten, yang melaksanakan Iktikaf Ramadan 1446 H