NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Panggilan Ramadan untuk Orang Beriman

MEDIA AN NUUR─Saat Ramadan hampir usai, para sahabat Rasulullah ﷺ merasakan kesedihan yang mendalam. Bagi mereka, perpisahan dengan bulan suci ini bagaikan ditinggalkan oleh seseorang yang sangat dicintai.

Rasanya seperti kehilangan sahabat terdekat yang selalu membawa kebahagiaan. Begitu pun seharusnya kita. Ramadan bukan sekadar bulan ibadah, tetapi juga anugerah besar yang mendekatkan kita kepada Allah ﷻ.

Allah ﷻ telah menyeru orang-orang beriman untuk berpuasa dalam firman-Nya:

يَا أَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)

Ust Danuri, M.Ag
Ustaz Danuri sampaikan tentang seruan puasa 

Perintah ini bukan ditujukan hanya kepada kaum Muslim secara umum, tetapi kepada orang-orang yang beriman. Ada dua makna penting di balik panggilan ini: agar hati mereka bergetar mendengar seruan-Nya dan agar muncul semangat dalam diri mereka untuk melaksanakan ibadah ini dengan penuh keikhlasan.

Seorang mukmin sejati, ketika dipanggil oleh Rabb-nya, tidak akan berpaling. Hatinya berdebar penuh harap, semangatnya menyala untuk memenuhi perintah-Nya. Ia menjalani puasa tanpa keluhan, tanpa beban. Ia tidak mencari alasan untuk menghindar, karena dalam hatinya ada keyakinan bahwa ini adalah jalan menuju rida Allah.

Dan bagi mereka yang berpuasa dengan penuh iman dan mengharap pahala dari-Nya, ada janji yang begitu besar:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barang siapa yang berpuasa Ramadan dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Inilah yang membuat Ramadan begitu istimewa. Bukan hanya karena ibadahnya, tetapi karena kasih sayang Allah yang melimpah di dalamnya. Orang yang memiliki iman di hatinya akan menyambut dengan penuh suka cita.

Maka, ketika Ramadan akan berlalu, sudahkah kita merasa kehilangan? Sudahkah hati kita bersedih karena harus berpisah dengan bulan penuh keberkahan ini? Jika iya, semoga kesedihan itu menjadi tanda bahwa kita benar-benar mencintai Ramadan, dan semoga Allah ﷻ mempertemukan kita kembali dengan bulan mulia ini di tahun-tahun berikutnya.

Kultum Tarawih di Masjid An Nuur Sidowayah pada 17 Maret 2025 (17 Ramadan 1446 H) disampaikan oleh Ustaz H. Danuri, M.Ag. (Ketua Ranting Muhammadiyah Ngreco)

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822