NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Meraih Keberkahan Ramadan

MEDIA AN NUUR─Berkah adalah limpahan kebaikan dari Allah yang terus bertambah dan memberi manfaat. Keberkahan ini bisa bersifat fisik, seperti rezeki yang cukup dan kesehatan yang baik, maupun nonfisik, seperti ketenangan hati dan kebahagiaan hidup.

Meski tidak selalu terlihat secara kasatmata, keberkahan dapat dirasakan melalui kemudahan dalam menjalani kehidupan dan ketentraman hati yang didapat. Sejatinya nilai keberkahan itulah yang lebih penting daripada rezeki yang kita terima.

Cara Meraih Keberkahan Ramadan

Ramadan adalah bulan yang penuh dengan limpahan berkah dari Allah. Keberkahan Ramadan tidak hanya terbatas pada pahala yang dilipatgandakan, tetapi juga pada ketenangan jiwa, kesempatan untuk memperbaiki diri, serta peluang meraih ampunan dan rahmat-Nya. 

Muhammad Fakhri Nasrullah
Muhammad Fakhri Nasrullah ajak raih berkah Ramadan

Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, kita harus berupaya semaksimal mungkin untuk meraih keberkahan ini demi kebaikan dunia dan akhirat. Limpahan berkah di bulan suci ini jika tidak berhasil kita raih maka akan menjadikan kita orang merugi. Cara mendapatkan keberkahan itu di antaranya adalah:

1. Melaksanakan Amal Ketaatan dan Meninggalkan yang Diharamkan

Keberkahan hidup akan Allah berikan kepada mereka yang beriman dan bertakwa. Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an:

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

"Jikalau sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi..." (QS. Al-A’raf: 96).

Ramadan adalah momentum terbaik untuk memperbanyak amal ketaatan, seperti salat, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan memperbanyak ibadah lainnya. Di saat yang sama, kita harus meninggalkan segala bentuk kemaksiatan agar keberkahan tidak hilang dari kehidupan kita.

2. Menjalankan Adab dan Sunnah Ramadan

Keberkahan Ramadan dapat diraih dengan menjaga eksistensi dan esensi ibadah puasa. Salah satu caranya adalah dengan berusaha menjalankan adab dan sunnah dalam berpuasa, seperti mengambil keberkahan dari sahur dan menyegerakan berpuasa.

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً

"Bersahurlah kalian, karena dalam sahur terdapat keberkahan." (HR. Bukhari & Muslim)

لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

"Manusia akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa." (HR. Bukhari & Muslim)

Termasuk juga dengan memperbanyak sedekah dan amal kebajikan. Ramadan adalah bulan kepedulian. Rasulullah ﷺ sendiri adalah orang yang paling dermawan, terutama di bulan Ramadan.

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ

"Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadan." (HR. Bukhari & Muslim).

Dengan menjaga adab dan sunnah Ramadan, ibadah kita akan lebih bermakna dan keberkahan semakin mudah diraih.

3. Berdoa Memohon Keberkahan kepada Allah

Keberkahan sejati berasal dari Allah, sehingga kita harus selalu memohon kepada-Nya agar diberikan keberkahan dalam setiap aspek kehidupan. Doa menjadi salah satu sarana utama dalam mencari keberkahan, baik dalam salat maupun doa keseharian.

Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ untuk memohon keberkahan dalam hidup adalah:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ampunan dan kesehatan di dunia dan akhirat." (HR. Abu Dawud & Ibnu Majah)

Keberkahan Ramadan akan membantu kita meningkatkan kualitas iman. Dengan menjalankan ibadah penuh keikhlasan dan menjaga keberkahan dalam setiap aktivitas, kita akan semakin dekat dengan Allah dan menjadi insan yang bertakwa.

Mari manfaatkan Ramadan ini dengan sebaik-baiknya agar keberkahannya mengiringi kehidupan kita, baik di dunia maupun di akhirat. Jangan sampai menjadi golongan yang rugi bahkan bangkrut.

Kultum Subuh di Masjid An Nuur Sidowayah pada 10 Maret 2025, disampaikan oleh santri Ponpes Qoryatul Qur’an, yang bertugas Safari Dakwah Ramadan 1446 H, bernama Muhammad Fakhri Nasrullah (Fakhri) asal Laweyan, Surakarta

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822