MEDIA AN NUUR─Shafwan bin Umayyah adalah seorang pemuka Quraisy yang awalnya sangat menentang dakwah Rasulullah ﷺ. Ia termasuk orang yang memusuhi Islam dan bahkan ikut dalam Perang Badar dan Uhud melawan kaum Muslimin.
Setelah penaklukan Makkah (Fathu Makkah), Shafwan berniat melarikan diri karena takut akan balasan dari Rasulullah ﷺ. Namun, Nabi ﷺ memberikan jaminan keamanan melalui perantara Umair bin Wahb.
 |
| Kultum Subuh oleh Muhammad Ilham |
Rasulullah ﷺ tidak hanya menjamin keselamatannya tetapi juga menunjukkan akhlak yang mulia. Ketika Perang Hunain, Nabi ﷺ bahkan meminjam senjata dari Shafwan, yang saat itu masih dalam keadaan kafir. Sikap bijaksana dan kasih sayang Rasulullah ﷺ membuat Shafwan akhirnya luluh dan memeluk Islam dengan penuh keikhlasan.
Ibrah dari Kisah Shafwan bin Umayyah:
1. Keindahan akhlak Nabi ﷺ.
Rasulullah ﷺ tidak mendendam kepada musuhnya, melainkan menunjukkan kasih sayang dan kelembutan, yang justru membuka hati orang-orang untuk menerima Islam.
2. Hidayah bisa datang kepada siapa saja.
Shafwan yang awalnya sangat membenci Islam akhirnya mendapat hidayah karena melihat kebenaran ajaran Nabi ﷺ.
3. Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berubah.
Rasulullah ﷺ tidak serta-merta menghukum musuhnya, tetapi memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengenal Islam dan memperbaiki diri.
Kisah ini mengajarkan bahwa dakwah yang penuh hikmah dan kasih sayang bisa lebih efektif dalam mengajak orang kepada kebaikan dibandingkan dengan kekerasan dan permusuhan.
Kultum Subuh di Masjid An Nuur Sidowayah pada 25 Maret 2025, disampaikan oleh Muhammad Ilham, santri Ponpes Qoryatul Qur'an asal Lampung, yang melaksanakan Iktikaf Ramadan 1446 H
