MEDIA AN NUUR─Suatu hari di dalam hutan, hiduplah seekor rusa yang memiliki tanduk besar dan indah. Ia sangat bangga dengan tanduknya yang bercabang-cabang dan berkilauan saat terkena sinar matahari. Setiap kali ia melihat bayangannya di air, ia selalu mengagumi betapa megahnya tanduk itu.
Namun, di balik kebanggaannya terhadap tanduknya, rusa ini selalu merasa malu dengan kakinya yang kecil dan kurus. "Lihatlah tandukku yang indah ini! Tapi kenapa kakiku begitu kecil dan jelek?" keluhnya setiap kali melihat dirinya sendiri.
Suatu hari, ketika rusa itu sedang berjalan-jalan dengan angkuh di padang rumput, tiba-tiba seekor singa muncul dari balik semak-semak. Singa itu langsung menerkam ke arah rusa, membuatnya ketakutan. Dengan cepat, rusa itu berlari sekencang-kencangnya, berusaha menyelamatkan diri.
![]() |
Kultum Tarawih oleh Ridwan Aji Sasmita |
Kakinya yang kecil ternyata sangat ringan dan kuat. Ia mampu berlari dengan sangat cepat, meninggalkan singa di belakang. Namun, saat melewati hutan yang penuh dengan pepohonan, tanduknya yang besar malah tersangkut di cabang-cabang pohon. Ia pun terjebak, tidak bisa melarikan diri.
Singa semakin mendekat, dan rusa itu mulai menyesali kebanggaannya pada tanduknya. "Oh, andai saja aku tidak terlalu sombong dengan tanduk ini dan lebih menghargai kakiku yang kecil. Justru kaki inilah yang bisa menyelamatkanku," pikirnya dengan putus asa.
Dengan sekuat tenaga, rusa itu menggerakkan tubuhnya dan berusaha membebaskan tanduknya. Beruntung, ia akhirnya berhasil lepas tepat sebelum singa menerkamnya. Ia segera berlari kembali ke padang rumput, kali ini dengan perasaan yang sangat berbeda.
Sejak hari itu, rusa tidak lagi memandang rendah kakinya. Ia belajar untuk bersyukur atas semua yang dimilikinya, karena setiap bagian tubuhnya memiliki kelebihan masing-masing.
Pesan moral: Jangan hanya mengagumi sesuatu yang terlihat indah dan megah, tapi hargailah juga hal-hal yang tampak sederhana. Kadang, sesuatu yang kita anggap kecil dan tidak berharga justru merupakan karunia besar yang dapat menyelamatkan kita di saat sulit.
Kultum Tarawih di Masjid An Nuur Sidowayah pada 26 Maret 2025, disampaikan oleh Ridwan Aji Sasmita, santri Ponpes Qoryatul Qur'an asal Karangwuni, Weru, yang melaksanakan Iktikaf Ramadan 1446 H