MEDIA AN NUUR─Ada khalifah yang sering disebut sebagai Khulafaurrasyidin kelima adalah Umar bin Abdul Aziz. Meskipun secara resmi hanya ada empat khalifah dalam Khulafaurrasyidin yakni Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
Namun, banyak ulama dan sejarawan Islam yang menilai kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz sebagai kelanjutan dari model kepemimpinan yang adil dan berlandaskan syariat Islam seperti para Khulafaurrasyidin sebelumnya.
Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah Dinasti Umayyah pada tahun 99 H (717 M) dan dikenal karena kebijakan reformasinya yang menegakkan keadilan, menyejahterakan rakyat, serta mengembalikan pemerintahan kepada prinsip-prinsip Islam yang sejati. Oleh karena itu, sebagian ulama menyebutnya sebagai Khulafaurrasyidin kelima.
![]() |
Umar Abdul Ghoffar kisahkan tentang Khalifah Umar bin Abdul Aziz |
Pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, pernah terjadi kondisi di mana hampir tidak ada orang yang berhak menerima zakat. Hal ini disebabkan oleh kebijakan ekonomi dan sosial yang sangat adil serta pemerataan kesejahteraan yang beliau terapkan.
Siapakah Umar bin Abdul Aziz ini? Semua berawal dari kisah Umar bin Khattab dan anak penjual susu adalah salah satu cerita inspiratif tentang kejujuran dan ketakwaan. Kisah ini terjadi ketika Umar bin Khattab masih menjabat sebagai khalifah.
Suatu malam, Khalifah Umar bin Khattab berkeliling kota Madinah untuk melihat keadaan rakyatnya. Saat melewati sebuah rumah, ia mendengar percakapan antara seorang ibu dan anak perempuannya yang berjualan susu.
Sang ibu berkata kepada anaknya, "Campurlah susu ini dengan air agar lebih banyak dan laku di pasar." Namun, sang anak dengan tegas menjawab, "Tidak, ibu! Amirul Mukminin (Umar bin Khattab) telah melarang kita mencampur susu dengan air."
Sang ibu membalas, "Tapi Umar tidak tahu apa yang kita lakukan di rumah ini!" Anak perempuan itu menjawab dengan penuh ketakwaan, "Umar memang tidak melihat kita, tetapi Allah melihat!"
Mendengar percakapan tersebut, Umar sangat terkesan dengan kejujuran gadis itu. Keesokan harinya, Umar mengirim utusan untuk mencari tahu siapa gadis tersebut. Setelah mengetahui latar belakangnya, Umar pun menjodohkan gadis itu dengan putranya yang bernama Ashim bin Umar bin Khattab.
Dari pernikahan mereka, lahirlah keturunan yang kelak menjadi khalifah besar, yaitu Umar bin Abdul Aziz, yang dikenal sebagai khalifah paling adil dalam sejarah Islam setelah Khulafaurrasyidin.
Menjaga diri dari yang haram, terutama dalam makanan dan rezeki, bukan hanya membawa keberkahan dalam hidup tetapi juga membentuk karakter yang jujur dan bertakwa. Kisah Umar bin Khattab dan anak penjual susu mengajarkan bahwa kejujuran serta ketakwaan kepada Allah lebih utama daripada keuntungan duniawi.
Hal ini pun berbuah manis dalam kehidupan gadis tersebut, yang akhirnya menjadi nenek dari Umar bin Abdul Aziz, khalifah yang dikenal dengan keadilannya. Dengan menjaga kehalalan dalam setiap aspek kehidupan, seseorang tidak hanya melindungi dirinya dari dosa, tetapi juga membuka pintu keberkahan bagi masa depan dan keturunannya.
Kultum Tarawih di Masjid An Nuur Sidowayah pada 1 Maret 2025, disampaikan oleh Umar Abdul Ghoffar (Umar), santri Ponpes Qoryatul Qur'an asal Masaran, Sragen yang bertugas Safari Dakwah Ramadan 1446 H