NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Kecintaan Rasulullah pada Umatnya

MEDIA AN NUUR─Sebagai umat Islam, tentu kita sangat merindukan sosok Rasulullah ﷺ. Kita membaca sirahnya, meneladani sunahnya, dan berharap suatu hari bisa bertemu dengannya di akhirat. Namun, tahukah kita bahwa Rasulullah ﷺ ternyata lebih dulu merindukan kita?

Hal ini disampaikan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu:

وَدِدْتُ أَنِّى لَقِيتُ إِخْوَانِى. قَالَ فَقَالَ أَصْحَابُ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَوَلَيْسَ نَحْنُ إِخْوَانَكَ قَالَ : أَنْتُمْ أَصْحَابِى وَلَكِنْ إِخْوَانِى الَّذِينَ آمَنُوا بِى وَلَمْ يَرَوْنِى

"Aku rindu ingin sekali berjumpa dengan saudara-saudaraku." Para sahabat Nabi berkata, 'Bukankah kami saudara-saudaramu?' Beliau menjawab, 'Kalian adalah para sahabatku. Saudara-saudaraku adalah orang-orang yang beriman kepadaku walaupun mereka belum pernah berjumpa denganku.'" (HR. Ahmad)

Siapakah yang dimaksud "saudara" oleh Rasulullah? Dalam hadis ini, Rasulullah ﷺ membedakan antara sahabat dan saudara. Sahabat adalah mereka yang hidup sezaman dengan Rasulullah ﷺ, beriman kepadanya, dan berjuang bersama beliau.

Wahyu Septiaji Purwanto
Kultum Subuh oleh Wahyu Septiaji Purwanto

Saudara adalah mereka yang datang setelah zaman beliau, tidak pernah melihatnya secara langsung, tetapi tetap beriman kepadanya dengan sepenuh hati.

Artinya, Rasulullah ﷺ sedang berbicara tentang kita! Kita yang hidup di zaman jauh setelah beliau, yang hanya mengenalnya melalui Al-Qur’an dan hadis, tetapi tetap berusaha mencintai dan mengamalkan ajarannya.

Bayangkan, di tengah kesibukan berdakwah, menghadapi berbagai tantangan, dan membimbing para sahabat, Rasulullah ﷺ masih menyempatkan diri untuk mengungkapkan kerinduannya kepada kita. Ini adalah bentuk cinta dan kasih sayang yang luar biasa!

Rasulullah ﷺ bukan hanya mengenal kita sebagai umatnya, tetapi beliau juga sudah merindukan kita bahkan sebelum kita lahir. Betapa beruntungnya kita memiliki seorang Nabi yang begitu peduli dan mencintai umatnya.

Bagaimana cara membalas kerinduan Rasulullah? Jika kita benar-benar ingin menjadi saudara yang dirindukan Rasulullah ﷺ, maka kita harus meneladani sunahnya. Mengamalkan ajaran dan akhlaknya dalam kehidupan sehari-hari.

Hendaknya juga memperbanyak selawat. Rasulullah ﷺ bersabda, "Barang siapa berselawat kepadaku sekali, maka Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali." (HR. Muslim)

Kemudian kita harus memperjuangkan agamanya. Caranya adalah dengan berusaha menjadi Muslim yang baik, berdakwah, dan menyebarkan kebaikan seperti yang beliau ajarkan.

Kerinduan kita kepada Rasulullah ﷺ adalah hal yang wajar, tetapi lebih luar biasa lagi bahwa beliau sudah lebih dulu merindukan kita. Sekarang, tugas kita adalah membuktikan bahwa kita layak menjadi saudara yang dirindukan beliau dengan menjaga iman dan mengikuti jejaknya.

Semoga kita semua mendapat syafaat Rasulullah ﷺ dan kelak bisa berjumpa dengannya di surga. Aamiin.

Kultum Subuh di Masjid An Nuur Sidowayah pada 28 Maret 2025, disampaikan oleh Wahyu Septiaji Purwanto, santri Ponpes Qoryatul Qur'an asal Magelang, yang melaksanakan Iktikaf Ramadan 1446 H

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822