NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Efektivitas Waktu dalam Ibadah

MEDIA AN NUUR─Dalam kehidupan Rasulullah ﷺ dan para sahabat, kita melihat bagaimana Ramadan menjadi bulan yang penuh dengan ibadah, mulai dari puasa, qiyamulail, tilawah Al-Qur’an, hingga jihad di jalan Allah.

Namun, meskipun sangat sibuk dalam ibadah, mereka tetap mampu mengelola urusan dunia dengan baik. Ini menunjukkan bahwa keberkahan waktu sangat erat kaitannya dengan bagaimana seseorang mengisinya.

Semakin Sibuk dalam Ibadah, Semakin Banyak Waktu

Banyak orang mengira bahwa semakin sibuk dalam ibadah, semakin sedikit waktu untuk urusan dunia. Namun, realitanya justru sebaliknya. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ شَغَلَهُ الْقُرْآنُ عَنْ ذِكْرِي وَمَسْأَلَتِي أَعْطَيْتُهُ أَفْضَلَ مَا أُعْطِيَ السَّائِلِينَ

"Barang siapa disibukkan oleh Al-Qur’an dari mengingat-Ku dan memohon kepada-Ku, maka Aku akan memberikan kepadanya sesuatu yang lebih utama daripada yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta." (HR. Tirmidzi)

Muhammad Fakhri Nasrullah
Muhammad Fakhri Nasrullah jelaskan tentang fenomena waktu ibadah

Orang yang waktunya dipenuhi dengan ketaatan akan mendapati hidupnya lebih tertata dan penuh berkah. Ia menjadi lebih produktif karena hatinya bersih, pikirannya jernih, dan tindakannya lebih terarah.

Waktu Orang yang Lalai Justru Terasa Sempit

Sebaliknya, orang yang tidak mengisi waktunya dengan ibadah sering kali merasa kesulitan dalam urusan dunia. Mereka terjebak dalam kesibukan yang tidak produktif, banyak membuang waktu untuk hal yang sia-sia, dan akhirnya merasa waktu mereka selalu kurang.

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ ۚ أُو۟لَٰئِكَ هُمُ الْفَٰسِقُونَ

"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri." (QS. Al-Hasyr: 19)

Orang yang jauh dari ibadah sering kali kehilangan arah hidup, merasa stres, dan terjebak dalam kesibukan yang tidak membawa manfaat sejati.

Keberkahan Waktu dalam Kebaikan

Orang yang memanfaatkan waktunya dengan baik akan semakin diberi kemudahan oleh Allah dalam mengelola hidupnya. Para ulama mengatakan:

مَن شَغَلَ نَفْسَهُ بِالبِرِّ لَمْ يَشْغَلْهَا الشَّيْطَانُ بِالمَعْصِيَةِ

"Barang siapa yang menyibukkan dirinya dengan kebaikan, maka setan tidak akan sempat menyibukkannya dengan keburukan."

Dengan memperbanyak ibadah, seseorang justru akan memiliki lebih banyak waktu untuk urusan dunia karena Allah memberkahi usahanya.

Fenomena ini mengajarkan kita bahwa waktu bukan hanya tentang jumlah jam yang tersedia, tetapi juga tentang keberkahan dalam penggunaannya. Semakin banyak waktu yang digunakan untuk ibadah dan kebaikan, semakin berkah dan efektif waktu tersebut.

Sebaliknya, semakin sedikit waktu yang digunakan untuk ibadah, semakin terasa sempit dan tidak produktif hidup seseorang. Mari manfaatkan setiap waktu yang Allah berikan dengan ibadah dan amal saleh agar hidup kita penuh keberkahan.

Kultum Subuh di Masjid An Nuur Sidowayah pada 14 Maret 2025, disampaikan oleh santri Ponpes Qoryatul Qur’an, yang bertugas Safari Dakwah Ramadan 1446 H, bernama Muhammad Fakhri Nasrullah (Fakhri) asal Laweyan, Surakarta

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822