MEDIA AN NUUR─Dalam kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Abu Zakariya Muhyiddin bin Syaraf An-Nawawi (Imam Nawawi), ada bab tentang anjuran menahan marah. Hadis yang disebutkan pada bab tersebut adalah berikut ini.
عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ صُرَدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: كُنْتُ جَالِسًا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَجُلَانِ يَسْتَبَّانِ، وَأَحَدُهُمَا قَدِ احْمَرَّ وَجْهُهُ، وَانْتَفَخَتْ أَوْدَاجُهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنِّي لَأَعْلَمُ كَلِمَةً، لَوْ قَالَهَا لَذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ، لَوْ قَالَ: أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. فَقَالُوا لَهُ: إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: تَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ. فَقَالَ: وَهَلْ بِي مِنْ جُنُونٍ؟
(Dari Sulaiman bin Shurad radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Aku duduk bersama Nabi ﷺ, lalu ada dua orang yang saling mencaci. Salah satu dari mereka wajahnya memerah dan urat lehernya menegang. Maka Nabi ﷺ bersabda: "Aku mengetahui satu kalimat, jika dia mengucapkannya niscaya kemarahannya akan hilang. Seandainya ia mengucapkan: 'A'udzu billahi minasy-syaithanir-rajim' (Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk)." Lalu mereka berkata kepadanya, 'Sesungguhnya Nabi ﷺ bersabda: "Berlindunglah kepada Allah dari setan."' Orang itu pun menjawab, 'Apakah aku gila?'") (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Ketika seseorang marah, ia disunnahkan membaca "A'udzu billahi minasy-syaithanir-rajim" agar kemarahannya mereda. Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa marah berasal dari setan, sehingga berlindung kepada Allah adalah cara yang tepat untuk mengatasinya.
![]() |
Muhammad Fakhri Nasrullah bacakan hadis anjuran menahan marah |
Hal ini juga sesuai dengan apa yang tercantum pada Surat Al-A'raf ayat 200 yang berisi perintah Allah kepada Nabi Muhammad ﷺ dan umat Islam untuk berlindung kepada-Nya dari gangguan setan.
وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ ٱلشَّيْطَٰنِ نَزْغٌ فَٱسْتَعِذْ بِٱللَّهِ ۚ إِنَّهُۥ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
"Dan jika engkau ditimpa godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (QS. Al-A'raf: 200)
Jadi, ketika seseorang merasa tergoda atau diganggu oleh setan, baik dalam bentuk was-was, amarah, atau godaan lainnya, ia harus segera meminta perlindungan kepada Allah dengan membaca taawudz: "A'udzu billahi minasy-syaithanir-rajim."
Menjauhi pemicu kemarahan duniawi berarti melatih kesabaran dan memprioritaskan ketenangan jiwa daripada emosi sesaat. Orang yang mampu menahan amarah justru memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah.
Kultum Subuh di Masjid An Nuur Sidowayah pada 2 Maret 2025, disampaikan oleh santri Ponpes Qoryatul Qur'an, yang bertugas Safari Dakwah Ramadan 1446 H, bernama Muhammad Fakhri Nasrullah (Fakhri) asal Laweyan, Surakarta