NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Amalan 10 Hari Terakhir Ramadan

MEDIA AN NUUR─Kita telah memasuki fase akhir Ramadan, 10 hari terakhir yang penuh keberkahan. Waktu ini juga menjadi momen penentuan. Ramadan akan menjadi saksi di hadapan Allah: apakah kita mengisinya dengan kebaikan atau justru menyia-nyiakannya?

Rasulullah ﷺ dan para sahabat tidak mengendurkan semangat ibadah di akhir Ramadan. Justru sebaliknya, mereka semakin bersungguh-sungguh mengisinya dengan amalan terbaik. Ini adalah contoh bagi kita agar tidak kehilangan kesempatan meraih pahala besar.

Muhammad Wildan Al Fawwas
Kultum Tarawih oleh Muhammad Wildan Al Fawwas

Salah satu tanda kesungguhan Rasulullah ﷺ di akhir Ramadan adalah beliau meningkatkan ibadahnya secara maksimal. Dalam sebuah hadis, Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ العَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

"Ketika memasuki sepuluh hari terakhir (Ramadan), Rasulullah mengencangkan kain sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Mengencangkan kain sarung di sini adalah ungkapan kesungguhan dalam beribadah, termasuk beriktikaf dan menjauhi hubungan suami istri untuk fokus mendekatkan diri kepada Allah.

Bahkan, Rasulullah ﷺ tidak hanya beribadah sendiri. Beliau juga membangunkan keluarganya agar ikut meraih keberkahan malam-malam istimewa. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ pernah mengetuk pintu rumah Ali dan Fatimah untuk membangunkan mereka:

أَلَا تَقُومَانِ فَتُصَلِّيَانِ؟

"Tidakkah kalian bangun dan melaksanakan salat?" (HR. Bukhari dan Muslim)

Meski Rasulullah ﷺ adalah seorang yang maksum, tetap saja beliau tekun beribadah. Ini menunjukkan bahwa ibadah bukan sekadar untuk menghapus dosa, tetapi juga sebagai wujud rasa syukur kepada Allah.

Amalan Rutin Rasulullah di 10 Hari Terakhir

1. Iktikaf

Rasulullah ﷺ selalu melaksanakan iktikaf di masjid pada 10 hari terakhir Ramadan. Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan:

كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَعْتَكِفُ فِي العَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

"Nabi ﷺ beriktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Iktikaf adalah cara untuk lebih fokus beribadah, menjauhkan diri dari kesibukan dunia, dan mencari lailatulqadar.

2. Memperbanyak Doa

Di antara doa yang dianjurkan Rasulullah ﷺ di malam-malam terakhir adalah:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

"Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, mencintai ampunan, maka ampunilah aku." (HR. Tirmidzi)

Doa ini sangat dianjurkan, terutama jika bertemu dengan lailatulqadar.

3. Memburu Lailatulqadar

Lailatulqadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Rasulullah ﷺ bersabda:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

"Carilah Lailatulqadar di sepuluh malam terakhir Ramadan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Malam ini biasanya terdapat di malam-malam ganjil. Bagi siapa pun yang menghidupkannya dengan ibadah, pahala yang didapatkan melebihi ibadah selama 83 tahun lebih!

Kini, waktu kita di Ramadan semakin sedikit. Sudahkah kita mengisinya dengan amalan terbaik? Mari manfaatkan malam-malam ini dengan salat, membaca Al-Qur’an, berdoa, dan meningkatkan ibadah lainnya. Semoga kita termasuk orang-orang yang meraih keberkahan Lailatulqadar dan diampuni dosa-dosanya.

Jangan sampai Ramadan berlalu tanpa perubahan berarti dalam diri kita. Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan mempertemukan kita kembali dengan Ramadan di tahun yang akan datang. Aamiin.

Kultum Tarawih di Masjid An Nuur Sidowayah pada 21 Maret 2025, disampaikan oleh Muhammad Wildan Al Fawwas, santri Ponpes Qoryatul Qur'an asal Magelang, yang melaksanakan Iktikaf Ramadan 1446 H

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822