NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Al-Qur’an Sumber Kemuliaan

MEDIA AN NUUR─Kemuliaan Ramadan adalah karena di dalamnya terdapat keistimewaan yang tak dimiliki bulan lainnya. Meski pada awalnya, Ramadan bukan bulan istimewa dan tidak termasuk dalam kelompok 4 bulan haram.

Empat bulan haram dalam Islam adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Keempatnya dimuliakan Allah sebagaimana disebut dalam QS. At-Taubah: 36. Pada bulan-bulan ini, umat Islam dianjurkan menjauhi maksiat dan memperbanyak amal shalih karena pahala dilipatgandakan.

Dulu, bulan haram juga menjadi waktu larangan perang bagi bangsa Arab. Di antara keutamaannya, Muharram disunnahkan berpuasa Asyura, Dzulhijjah adalah bulan haji, sementara Rajab memiliki banyak anjuran ibadah.

Muhammad Nashruddin
Muhammad Nashruddin sebut Al-Qur'an sebagai sumber kemuliaan

Bulan Ramadan menjadi mulia karena di dalamnya Al-Qur'an pertama kali diturunkan, sebagaimana disebut dalam QS. Al-Baqarah: 185, "Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia..."

Keberkahan ini menjadikan Ramadan berbeda dari bulan lainnya, di mana umat Islam dianjurkan lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak tilawah, qiyamul lail, dan amal kebaikan. Malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan juga terjadi di bulan ini, semakin menegaskan kemuliaannya.

Al-Qur’an adalah sumber kemuliaan bagi segala sesuatu yang berkaitan dengannya. Ramadan menjadi mulia karena dipilih sebagai bulan turunnya Al-Qur’an. Nabi Muhammad ﷺ menjadi mulia karena beliau menerima wahyu yang menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia.

Jibril menjadi malaikat paling mulia karena bertugas menyampaikan Al-Qur’an. Umat Islam menjadi mulia karena mereka diberi amanah untuk menjaga, mengamalkan, dan menyebarkan Al-Qur’an. Siapa pun yang berpegang teguh pada Al-Qur’an, derajatnya akan diangkat oleh Allah.

Bahkan, sebaik-baik manusia adalah mereka yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an. Hal ini menunjukkan bahwa kemuliaan seseorang tidak hanya terletak pada ilmunya, tetapi juga pada kesungguhannya dalam menyebarkan kebaikan.

Dengan mempelajari Al-Qur’an, seseorang mendapatkan petunjuk hidup, dan dengan mengajarkannya, ia menjadi perantara hidayah bagi orang lain. Semakin dekat seseorang dengan Al-Qur’an, semakin tinggi derajatnya di sisi Allah.

Kultum Tarawih di Masjid An Nuur Sidowayah pada 2 Maret 2025, disampaikan oleh Muhammad Nashruddin (Nashru), santri Ponpes Qoryatul Qur'an asal Karangmojo, Weru yang bertugas Safari Dakwah Ramadan 1446 H

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822