NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Puasa Ramadan untuk Meraih Derajat Takwa

MEDIA AN NUUR─Ramadan dinantikan bukan hanya oleh Muslim, tetapi juga oleh non-Muslim, terutama para pelaku usaha yang produknya laris di bulan suci. Makanan, minuman, pakaian, hingga parsel lebaran mengalami lonjakan permintaan, menjadikan Ramadan momen berkah bagi banyak kalangan.

Mirisnya, sebagian umat Islam menganggap Ramadan sebagai sesuatu yang biasa karena datang setiap tahun. Padahal, setiap Ramadan adalah kesempatan berharga untuk meraih ampunan, keberkahan, dan peningkatan iman yang belum tentu bisa mereka temui di tahun berikutnya.

Ramadan adalah bulan penuh ampunan, di mana setiap ibadah dan kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Merugilah mereka yang menganggapnya biasa saja, hingga melewatkan kesempatan untuk bertaubat dan meraih ampunan dari Allah.

قَالَ لِي جِبْرِيلُ : رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ، فَقُلْتُ : آمِينَ

Jibril ‘Alaihis Salam berkata kepadaku: ‘Sungguh sangat merugi seseorang yang ia masuk kedalam bulan Ramadan lalu tidak diampuni dosanya.’ Kata Nabi Muhammad ﷺ: ‘Aku pun mengucapkan: Aamiin (Ya Allah, kabulkanlah).'”

Puasa Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi sarana bagi orang-orang beriman untuk membentuk pribadi yang bertakwa. Kita semua sudah hafal dalilnya, yang setiap kali Ramadan tiba menjadi kajian di kultum-kultum.

يَا أَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

Tujuan utama puasa adalah meraih takwa, yaitu kesadaran penuh untuk selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan menahan diri dari hal-hal yang halal pada siang hari, seorang mukmin dilatih untuk lebih mengendalikan hawa nafsu serta meningkatkan kesabaran dan kepedulian pada sesama.

Pak Wiwaha Muhammadiyah
Ustaz Wiwaha menyampaikan keutamaan puasa Ramadan sebagai sarana meraih takwa

Takwa yang terbentuk melalui puasa juga mendorong seseorang untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah, seperti salat malam, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah. Oleh karena itu, Ramadan adalah momen istimewa yang seharusnya dimanfaatkan sebaik mungkin agar setiap muslim dapat meraih derajat takwa yang lebih tinggi.

وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Dan bersegeralah kamu menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali 'Imran: 133)

Selain melaksanakan puasa dan amalan lainnya, kita juga harus menghindari hal-hal yang dapat merusak pahala puasa. Perbuatan seperti berkata kasar, berdusta, gibah, dan menzalimi orang lain bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan nilai ibadah yang kita lakukan.

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, perbuatan dusta, dan kebodohan, maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Bukhari)

Puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari segala hal yang bertentangan dengan nilai ketakwaan. Dengan menjaga lisan, hati, dan perbuatan, kita dapat meraih puasa yang sempurna dan benar-benar mendapatkan keberkahan Ramadan.

Di antara poin dalam Pengajian Ahad Pagi PCM Weru di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kalisige pada 16 Februari 2025 yang disampaikan oleh Ustaz H. Wiwaha Aji Santosa, S.Pd (PDM Sukoharjo)

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822