NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Menguatkan Dakwah Keluarga melalui Majelis Ilmu

MEDIA AN NUUR─Mengikuti Gerakan Salat Subuh Berjamaah bersama keluarga memiliki banyak keutamaan yang dapat mendatangkan pahala besar. Salah satu keutamaannya adalah berwudu pada waktu cuaca dingin. Saat udara masih menusuk, membasuh anggota tubuh dengan air wudu menjadi ujian kecil yang menunjukkan keikhlasan dan keteguhan hati dalam beribadah.

Selain itu, mendatangi masjid ketika masih gelap juga memiliki nilai tersendiri. Langkah-langkah yang diayunkan menuju rumah Allah ﷻ dalam keadaan gelap akan diganjar dengan cahaya di hari kiamat. Maka marilah bersemangat untuk selalu hadir dalam kegiatan baik ini.

Keutamaan lain yang bisa diraih adalah memberikan makan kepada orang yang lapar. Kebaikan ini mencerminkan kepedulian sosial dan menjadi amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Melalui Gerakan Salat Subuh Berjamaah, kita bisa ikut andil menyiapkan menu sarapan bersama yang telah diprogramkan.

Pak Suwarto
Ustaz H. Suwarto mengajak dakwah keluarga dengan hadiri majelis ilmu

Ketika jamaah Salat Subuh semakin banyak, maka salat-salat lainnya pun akan lebih mudah dipenuhi. Sebab, mereka yang sudah terbiasa bangun pagi dan mendatangi masjid akan lebih terdorong untuk menjaga salat berjamaah sepanjang hari.

Dalam berdakwah, kita akan menghadapi berbagai tantangan, baik berupa kesulitan maupun kemudahan. Ada kalanya dakwah diterima dengan baik, tetapi ada juga saat di mana penolakan dan rintangan muncul. Oleh karena itu, kesabaran dan keikhlasan menjadi kunci dalam menjalankannya.

Di sisi lain, rasa kebencian dapat menghancurkan berbagai amal kebaikan. Kebencian yang berlarut-larut bisa menghilangkan keikhlasan, menumbuhkan dendam, dan menjauhkan seseorang dari akhlak yang mulia. Oleh sebab itu, menjaga hati agar tetap bersih dan penuh kasih sayang adalah bagian penting dalam perjalanan dakwah dan kehidupan seorang muslim.

Pada awal kedatangan Islam, Rasulullah ﷺ dan para sahabat mendapatkan banyak kesulitan yang kalau dibanding kesulitan kita dakwah saat ini tentu terlalu jauh. Kesulitan kita tidak ada apa-apanya dibanding dakwah di awal kedatangan Islam.

Contohnya Abu Bakar Ash-Shiddiq, yang menghadapi berbagai kesulitan saat mengajak kepada tauhid di awal Islam. Sebagai sahabat terdekat Rasulullah ﷺ, ia segera menerima Islam dan mulai berdakwah dengan penuh semangat. Namun, ajakannya tidak selalu mendapat sambutan baik.

Salah satu tantangan besar yang dihadapinya adalah perlawanan dari para pemuka Quraisy. Mereka menentang dakwahnya karena melihat Islam sebagai ancaman terhadap kepercayaan nenek moyang dan kedudukan mereka. Abu Bakar juga mengalami tekanan sosial dan ekonomi. Sebagian orang Quraisy memutus hubungan dagang dengannya, bahkan ada yang mencela dan menghina karena ia meninggalkan agama leluhur.

Kesulitan lainnya terjadi ketika ia berusaha membela Rasulullah ﷺ. Suatu ketika, Abu Bakar dengan berani menegaskan keimanan di hadapan kaum Quraisy, yang membuatnya dipukuli hingga wajahnya terluka parah. Namun, semua kesulitan itu tidak melemahkan tekadnya. Justru, ia semakin gigih dalam menyebarkan Islam.

Jamaah masjid
Warga Sidowayah dan Krebet hadir pada kegiatan Subuh berjamaah

Perjuangan kita dengan wudu di waktu dingin, berangkat ke masjid ketika masih gelap, dan memberi makam orang lapar, adalah salah satu langkah awal untuk menguatkan iman dan akidah. Waktu yang hanya sebentar di pagi hari dengan kajian subuh maka akan mendatangkan keberkahan. Dan ini menjadi dakwah kita.

Suami memiliki kewajiban untuk mendakwahkan Islam kepada istrinya, sebagaimana seorang ibu juga bertanggung jawab dalam mendidik dan mengajarkan agama kepada anak-anaknya. Ini adalah amanah yang harus dijalankan sebagai bentuk tanggung jawab dalam keluarga.

Namun, dalam keseharian, suami atau ayah sering kali tidak memiliki banyak waktu untuk secara langsung menyampaikan dakwah kepada istri dan anak-anaknya. Oleh karena itu, salah satu solusi terbaik adalah dengan mengajak mereka menghadiri majelis ilmu.

Dengan menghadiri kajian, keluarga bisa mendapatkan pemahaman agama yang lebih baik dari para ustaz yang menjadi pembicara. Selain itu, suasana yang penuh ilmu dan keteladanan akan lebih mudah membentuk kesadaran beragama dalam keluarga. Dengan cara ini, dakwah dalam keluarga tetap berjalan, dan suasana keislaman semakin kuat dalam kehidupan sehari-hari.

Sarapan pagi
Sarapan bersama menambah keberkahan

Ketika keluarga taat kepada Allah, membina rumah tangga menjadi lebih mudah dan penuh keberkahan. Suasana harmonis tercipta, setiap anggota memahami hak dan kewajibannya, serta menghadapi ujian hidup dengan bimbingan syariat. Dengan landasan iman yang kuat, keluarga tidak hanya menjadi tempat bernaung, tetapi juga jalan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

Materi Kajian Gerakan Subuh Berjamaah di Masjid An Nuur Sidowayah pada Jumat, 21 Februari 2025 bersama Ustaz H. Abdul Lathif Suwarto (Korps Mubaligh Muhammadiyah PCM Weru)

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822