MEDIA AN NUUR─Iman manusia itu terkadang naik, terkadang turun. Menurunnya iman terlihat dari menurunnya aktivitas kebaikan yang kita lakukan. Inilah yang harus kita antisipasi, jangan sampai semakin hari semakin menurun dan melemah.
Ustaz Abdurrahman menyampaikan tanda lemahnya iman sebagai bahan perenungan |
Sahabat Abu ad-Darda Uwaimir al-Anshaari rahimahullah berkata, الإِيْمِانُ يَزْدَادُ وَ يَنْقُصُ “Iman itu bertambah dan berkurang.” Maka perlu kita berjuang menaikkan iman itu agar jangan sampai turun dan melemah.
Tanda Lemahnya Iman
Melemahnya iman seseorang tentu ada tanda-tandanya yang harus kita pahami dengan baik. Kita jadikan bahan muhasabah dan evaluasi diri setiap hari. Dengan demikian, kita bisa terus berusaha mengantisipasi melemahnya keimanan. Berikut inilah tanda lemahnya iman:
1. Terjerumus dalam Dosa dan Maksiat
Ketika manusia ringan dalam melakukan dosa tanpa terasa menjadi beban, maka saat itulah imannya menurun. Diawali dari keraguan tentang dosa, lalu melakukan dan terbiasa dengannya. Apa yang Allah haramkan dilakukannya.
Terlalu sering melakukan perbuatan dosa dan maksiat akan menjadi kebiasaan. Jika telah menjadi kebiasaan maka berat untuk meninggalkannya. Rasa takut dan kesadaran bahwa itu adalah perbuatan dosa pun akan hilang dari lubuk hatinya. Hingga kemudian berani melakukan dosa secara terang-terangan.
2. Merasakan Hati Keras dan Mati
Awalnya, Allah memberikan hati manusia itu dengan kelembutan, begitu dosa yang dilakukan sudah menjadi kebiasaan maka hati itu akan menjadi keras bahkan mati rasa. Hati menjadi keras seperti batu.
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً
Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. (QS Al-Baqarah 2: Ayat 74)
Hati yang keras memiliki tanda-tanda di antaranya bermalas-malasan dalam mengerjakan kebaikan dan ketaatan. Tidak terpengaruh hatinya dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang dibacakan. Tidak terpengaruh hatinya dengan berbagai ujian, musibah dan cobaan yang diberikan oleh Allah.
Hati yang keras kehilangan rasa takut akan janji dan ancaman Allah. Bertambahnya kecintaan terhadap dunia dan mendahulukannya di atas akhirat. Tidak tenang hatinya dan selalu merasa gundah gulana.
3. Tidak Yakin dengan Ibadah
Turunnya iman ditandai dengan hilangnya keyakinan tentang ibadah yang dilakukan. Timbul kemalasan untuk melaksanakannya. Menjadi berat melangkah ke masjid untuk salat jemaah. Ibadah kehilangan ruhnya, kehilangan kekhusyukannya.
وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ
“Dan apabila mereka berdiri untuk salat mereka berdiri dengan malas.” (QS. An-Nisa’ 4: Ayat 142)
Kesadaran tentang tanda-tanda lemahnya iman diharapkan bisa mendorong seseorang untuk menjadi bahan introspeksi diri, yang pada akhirnya mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas diri secara keseluruhan.
Kajian Ahad Pagi, 8 September 2024 di Masjid Al Hidayah Sangen bersama santri PPM Sangen, pemateri Ustaz Abdurrahman, wakil mudir Ponpes Al Mukmin Ngruki.