MEDIA AN NUUR─Para pendiri bangsa menyadari bahwa kemerdekaan NKRI adalah berkat rahmat Allah ﷻ dan keinginan luhur agar bisa hidup bebas merdeka dari penjajahan. Perjuangan para pahlawan dengan senjata seadanya telah berhasil mengusir penjajah tak lepas dari doa dan dukungan ulama dan santri.
Ustaz Ngatemin mengajak memperhatikan generasi muda |
Sebagai generasi muda, kita wajib syukur dengan nikmat kemerdekaan yang telah Allah ﷻ karuniakan untuk negeri ini. Amal saleh para orang tua kita berupa perjuangan mengusir penjajah hendaklah diteruskan mengisi kemerdekaan dengan kebaikan. Harapannya, kelak anak cucu kita juga akan mewarisi kebaikan itu.
رَبِّ اَوْزِعْنِىْۤ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِىْۤ اَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلٰى وَالِدَىَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰٮهُ وَاَصْلِحْ لِىْ فِىْ ذُرِّيَّتِىْۗاِنِّىْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّىْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS Al-Ahqaf : 15)
Tantangan generasi muda semakin banyak. Kehadiran era digital membawa banyak sekali efek negatif. Agar tidak menjadi generasi rusak maka kita harus bisa menjadi anak muda yang bisa mengendalikan diri. Orang tua juga tak boleh lepas tangan, jangan sampai meninggalkan generasi lemah.
وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖفَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوا قَوْلًا سَدِيْدًا
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (QS An-Nisa' : 9)
Allah ﷻ mengingatkan bahwa kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan baik generasi muda. Tak ada yang begitu saja bisa 2 generasi baik tanpa ada ikhtiar. Yang bisa mengubah keadaan suatu kaum adalah kaum itu sendiri.
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗوَاِذَاۤ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (QS Ar-Ra'd : 11)
Jadi, Allah akan mengangkat derajat suatu negara berdasarkan usaha yang dilakukan oleh para penghuni negara itu sendiri. Generasi yang kuat akan siap menghadapi segala tantangan zaman. Generasi lemah akan hancur dan menghancurkan negeri ini.
Apa yang bisa kita siapkan sejak sekarang? Bekali anak dengan ilmu agama, pondokkan di pesantren. Lestarikan budaya baik negeri ini. Kebiasaan beradab dan berakhlak yang pernah diajarkan orang tua sebelum kita untuk bisa diteruskan, meski terasa asing pada zamannya.
Imam Nawawi menyebut bahwa Islam dimulai dari segelintir orang dari sedikitnya manusia. Lalu Islam menyebar dan menampakkan kebesarannya. Kemudian keadaannya akan surut. Sampai Islam berada di tengah keterasingan kembali, berada pada segelintir orang dari sedikitnya manusia pula sebagaimana awalnya.
Maknanya adalah, ketika zaman sudah benar-benar rusak seperti saat ini, maka generasi yang terasing karena mengendalikan diri tidak ikut arus dan terus melakukan perbaikan-perbaikan maka akan semakin teguh dan kuat. Mereka inilah generasi yang berbahagia.
Kajian Ahad pagi, 28 Juli 2024 di Masjid Al Hidayah Sangen bersama Ustaz H. Ngatemin, M.Ag dari Semin, Gunungkidul.