MEDIA AN NUUR─Nikmat iman dan Islam adalah karunia terbesar yang diberikan Allah kepada kita. Yang tak diberikan kepada pamannya Rasulullah, anak-istrinya Nabi Nuh AS, bapaknya Nabi Ibrahim AS, dan keluarga Nabi lainnya, yang ternyata berada dalam kekafiran sampai ajal menjemput.
Rasulullah menegaskan kepada kita bahwa sebagai mukmin berada dalam kondisi menakjubkan. Setiap perkara padanya adalah sesuatu yang baik, yang tak ada pada orang-orang non mukmin.
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim)
Ketika kita memaknai semua hal yang ada pada diri kita dengan kesyukuran, maka ini adalah kebaikan bagi kita. Kita bisa berangkat ke masjid, bersyukur. Kajian diberi snack, bersyukur. Sesepele apapun, dengan kesyukuran, maka menjadi kebaikan bagi kita, dan ada pahala dari Allah.
Ustaz Ibnu Ka'ab sampaikan kajian remaja |
Kalau kita berpikir jauh, segelas air yang kita sepelekan, di tempat lain bisa jadi harganya senilai emas permata karena kelangkaannya. Lihatlah di Gaza yang sedang dalam gempuran Israel. Air hujan ditampung saja menjadi barang langka yang berharga.
Jadi, terlepas dari banyak-sedikitnya suatu yang menyenangkan, maka kesyukuran kita akan menjadikannya kebaikan. Dalam hadis di atas juga disebutkan ketika kita mendapatkan kesedihan maka kaum mukmin bersabar.
Kesabaran ketika mendapat kesedihan adalah kebaikan bagi kaum beriman. Kesedihan atau ujian berupa apapun adalah sesuatu yang bisa singgah dalam kehidupan kita kapan saja di mana saja. Kesabaran menjadikannya kebaikan berpahala bahkan menghapuskan dosa.
Remaja yang hadir dalam kajian |
Sebagai mukmin, kita harus mendidik kesabaran dalam diri kita. Termasuk ketika melihat ada kesenangan yang didapati oleh orang lain, jangan sampai kita merasa iri dan dengki yang akan menjauhkan kita dari syukur dan sabar. Padahal belum tentu kesenangan itu ketika kita dapati akan selalu sesuai ekspektasi kita.
Mukmin yang pandai bersyukur bahkan mampu menemukan hal yang bisa disyukuri saat ditimpa musibah. Ketika jatuh dari motor misalnya, bersyukur ketika hanya lecet dan tidak patah tulang. Sungguh demikian itu adalah hal yang menakjubkan pada diri orang beriman.
Ringkasan kajian remaja di Masjid An Nuur Sidowayah pada Ahad, 21 Juli 2024 bakda Isya, yang disampaikan oleh Ustaz Ibnu Ka’ab, S.Pd.I, guru MIN 5 Sukoharjo, Grogol, Weru.