NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Berdusta atas Nama Nabi, Bersiaplah Masuk ke Neraka

MEDIA AN NUUR─Dosa besar kesembilan dalam Kitab Al Kabair, Imam Adz Dzahabi menyebutnya adalah berdusta atas nama Nabi ﷺ. Berdusta atas nama Nabi ﷺ termasuk dosa besar, bahkan bisa menjadikannya kafir.

مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

Barangsiapa yang berdusta atas namaku secara sengaja, maka hendaklah dia menempati tempat duduknya di neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Seorang berdusta atas nama Nabi dengan sengaja, mengatakan ini dari Nabi, ini hadis, padahal asalnya bukan, maka ia telah keluar dari agama, sudah dianggap bukan muslim lagi. Seolah ia membuat atau mengada-adakan syariat baru.

Imam Adz Dzahabi berkata, “Dengan ini menjadi jelas dan teranglah bahwa meriwayatkan hadits maudhu’ ─dari perawi pendusta (hadis palsu) tidaklah dibolehkan.”

Para ulama banyak yang menyatakan bahwa hadis dha’if tidak boleh diamalkan secara mutlak meskipun di dalam masalah fadha’il a’mal. Maka kita tidak diperbolehkan menyelisihi keterangan nyata yang sudah ada dari Allah dan Rasulullah ﷺ.

وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ تَفَرَّقُوْا وَاخْتَلَفُوْا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْبَيِّنٰتُۗوَاُولٰۤٮِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌۙ

Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat. (QS Ali Imran : 105)

Sebagian ulama membolehkan periwayatan hadis dhaif tanpa menjelaskan kedhaifannya dengan beberapa syarat: hadis tersebut berisi kisah, nasihat-nasihat, atau keutamaan amalan, dan tidak berkaitan dengan sifat Allah, akidah, halal-haram, hukum syariat, bukan hadis maudhu’, dan tidak terlalu dhaif.

Ustaz Arif Fahrudin
Ustaz Arif Fahrudin sampaikan kajian tentang berdusta atas nama Nabi

Di antara berdusta atas nama Nabi ﷺ pada zaman sekarang adalah dengan mengaku sebagai habib atau keturunan Nabi ﷺ. Keberadaan para habib di Indonesia sudah berlangsung sejak lama, jauh sebelum kemerdekaan. Dan ternyata banyak yang tidak tersambung sampai ke Nabi ﷺ.

Termasuk berdusta atas nama Nabi ﷺ adalah orang mengaku bertemu beliau dalam keadaan sadar. Padahal setelah Nabi ﷺ wafat, beliau hanya bisa ditemui dalam mimpi. Maka mengaku bertemu dalam sadar adalah dusta.

Kajian Malam Sabtu di Gedung Dakwah Muhammadiyah Weru (Kalisige, Karakan) pada hari Jumat, 12 Juli 2024 bakda Isya, bersama Ustaz Arif Fahrudin, S.Pd.I.

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

Click here for comments 4 comments:

  1. Semoga dijauhkan dari perbuatan yg suka halu gitu.. tp makin jesini, kalau ilmu agama gak diperkuat, banyak kejadian aneh kaya begini sih, agak ngeri ya efeknya

    BalasHapus
2907636960708278822