MEDIA AN NUUR─Puasa itu jauh lebih berharga dan lebih penting daripada pekerjaan lain. Yang 11 bulan kita dibebaskan bekerja apa saja, hanya 1 bulan yang Allah minta untuk berpuasa di bulan Ramadan. Dan inilah jalan ke surga.
Orang yang tidak mau diatur oleh aturan Islam maka perbuatan baik apapun tidak akan diterima. Maka Allah menyatakan jelas, agar jangan sekali-kali kita mati dalam keadaan tidak memeluk agama Islam.
Ustaz Ngatemin sampaikan 4 orang yang dirindukan surga |
Islam sudah memiliki aturan sedemikian rupa, lengkap dan menyeluruh bahkan detail ke perkara paling dasar sekalipun. Kalau tidak mau diatur oleh Islam, maka tak akan diterima hidupnya. Alangkah sengsaranya.
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim)
4 Golongan yang Dirindukan Surga
Ada banyak riwayat yang membahas tentang surga sebagai balasan untuk kaum beriman. Bahkan ada kelompok manusia yang dirindukan oleh surga. Hal ini berdasarkan sebuah hadis Nabi ﷺ yang diriwayatkan Ibnu Abbas RA:
الْجَنَّةُ مُشْتَاقَةٌ اِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ : تَالِى الْقُرْانِ, وَحَافِظِ اللِّسَانِ, وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ, وَصَا ئِمٍ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ
“Surga merindukan empat golongan: orang yang membaca Al-Qur'an, menjaga lisan (ucapan), memberi makan orang lapar, dan puasa di bulan Ramadan.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
1. Taalil-Qur’an (pembaca Al-Qur’an)
Golongan pertama adalah orang-orang yang lisannya senantiasa digunakan untuk membaca kalam Allah ﷻ setiap waktu dan di setiap kesempatan yang ada. Apalagi di bulan Ramadan, banyak keutamaan untuk menghabiskan hari bersama Al-Qur’an.
2. Haafizhul-Lisan (orang yang menjaga lisannya)
Golongan kedua adalah orang-orang yang menjaga lisan dari berkata kotor, mencaci-maki, dan menghujat. Menjaga lisan adalah sepele tapi seringkali kita susah melakukannya. Padahal orang yang menjaga lisan agar berkata baik itu adalah tanda keimanan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dari hari akhir hendaklah dia berkata yang baik, atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Muth’imul-ji’aan (orang-orang yang memberi makan pada yang kelaparan)
Golongan ketiga yang dirindukan surga adalah orang-orang yang memberi makan pada yang kelaparan. Memberi kepada orang lain itu dalam keadaan kita lapang maupun kondisi sempit.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Siapa pun kaum mukmin yang memberi makan mukmin lain yang kelaparan, maka pada hari kiamat nanti Allah akan memberinya makanan dan buah-buahan surga.” (HR. Tirmidzi).
4. Shoimiin fii syahri Romadhon (orang yang berpuasa di bulan Ramadan)
Orang keempat yang dirindukan surga adalah orang yang berpuasa di bulan Ramadan. Bahkan Allah ﷺ juga telah menyediakan pintu surga khusus bagi orang yang melaksanakan ibadah puasa.
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
“Sesungguhnya di surga ada pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa di hari kiamat masuk dari pintu itu. Tidak dibolehkan seorang pun memasukinya selain mereka. Lalu dikatakan, ‘Dimana orang-orang yang berpuasa?’ Mereka pun bangkit, tidak ada seorang pun yang masuk kecuali dari mereka. Ketika mereka telah masuk, (pintunya) ditutup dan tidak seorang pun masuk lagi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain itu, ada 4 ciri penghuni surga yakni yaitu (1) Wajhun Malihun yakni wajahnya cerah, bersahabat, menyenangkan orang sekitarnya, (2) Lisanun Fasihun yakni lidah yang fasih dengan kalimat toyyibah, tutur kata yang indah dan lemah lembut.
Kemudian (3) Qolbun Naqiyyun yakni hati yang bersih, selalu berfikir positif sehingga Allah lapangkan hati, pikiran dan rezekinya, dan (4) Yaddun Sakhiyyun yakni tangan yang dermawan, mau berbagi dengan orang yang tidak mampu.
Pengajian Ahad Pagi, 31 Maret 2024 di Gedung Dakwah Muhammadiyah Weru (Kalisige, Karakan, Weru) bersama Ustaz H. Ngatemin, M.Ag dari Semin, Gunungkidul.