MEDIA AN NUUR─Allah memberikan banyak rezeki kepada kita. Tak hanya berupa harta, termasuk di dalamnya adalah nikmat sehat. Tapi ternyata itu bukan nikmat yang sempurna.
Syekh Muhammad Mutawalli asy-Sya'rawi (1911-1998) mengatakan:
“Harta adalah rezeki yang paling rendah. Kesehatan adalah rezeki yang paling tinggi. Anak yang saleh adalah rezeki yang paling utama. Sedangkan rida Allah adalah rezeki yang sempurna.”
Keridaan Allah ternyata adalah rezeki yang paling sempurna. Maka sewajarnya kita sebagai umat Islam selalu berusaha mendapatkan kenikmatan sempurna itu dengan ketaatan.
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu setan.” (HR. Muslim)
Mukmin kuat lebih dicintai karena dengannya menguatkan keimanan dalam beribadah. Indikasi kuatnya keimanan seseorang adalah ketika ia bersemangat dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah tanpa menunda-nunda.
Ustaz Burhan Sodiq ajak semangat beribadah |
Mukmin yang kuat senantiasa beramal yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat. Bermanfaat untuk sesama dan masyarakat. Menghindari perbuatan yang menimbulkan mudarat ataupun mengganggu orang lain.
Yang namanya perbuatan itu ada tiga macam: perbuatan yang mendatangkan manfaat, perbuatan yang menimbulkan bahaya, dan perbuatan yang tidak mendatangkan manfaat maupun bahaya. Yang diperintahkan adalah melakukan perbuatan yang bermanfaat.
Bergairahnya kita berbuat kebaikan adalah ketika kita mau belajar. Dengan banyak pengetahuan maka kita akan tergerak untuk mengamalkan ilmu tersebut. Ilmu bermanfaat termasuk ilmu duniawi.
Kajian Ahad Pagi, 26 November 2023 di Masjid Al Hidayah, Sangen yang disampaikan oleh Ustaz Burhan Sodiq, penulis buku dengan tema-tema remaja islami.