NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Menjaga Semangat Berislam dengan Selalu Menuntut Ilmu Agama

MEDIA AN NUUR─Marilah selalu mengobarkan semangat berislam. Islam didakwahkan ke seluruh dunia atas perintah Allah kepada Rasulullah dan dilaksanakan para sahabat dan ulama setelahnya, sehingga masuk ke Indonesia dan bisa kita jadikan pegangan hidup hingga kini.

Selama ini, sejarah hanya mengatakan Islam datang dibawa pedagang yang bertujuan bisnis saja. Padahal sebenarnya masuknya Islam adalah sebuah dakwah para ulama yang memang sengaja menyebarkan Islam ke penjuru dunia.

Besarnya semangat perjuangan para ulama dulu telah membawa Islam ke negeri kita. Dakwah mereka yang tentu tak mudah itu telah membawakan hidayah untuk kita semua, dan ini harus disyukuri.

Ustaz Tengku Azhar
Ustaz Tengku Azhar ajak muslimin menjaga semangat Islam dengan menuntut ilmu

Setelah kita menyatakan keislaman, rida dengan Allah dan Rasulullah, maka hendaklah kita jaga semangat keislaman itu setiap harinya.

Untuk terus menjaga semangat berislam, maka mati kita azamkan diri untuk selalu menuntut ilmu. Tumbuhnya pendidikan Islam di tengah kita adalah komitmen untuk menjaga semangat berislam.

Tentu menjadi harapan kita bersama, agar pemimpin negeri ini adalah para santri pesantren yang kita bangun bersama. Bahkan Presiden Soekarno pun pernah menjadi santrinya HOS Tjokroaminoto, pemimpin Sarekat Dagang Islam masa itu.

Berkaca sejarah, Sarekat Dagang Islam didirikan oleh KH. Samanhudi salah satunya untuk mencoba melawan monopoli perdagangan oleh VOC sebagai perusahaan dagang milik penjajah yang mengeruk kekayaan negeri kita untuk memakmurkan Belanda.

Menjaga semangat berislam yang paling utama memang hanya bisa dengan azam kuat dalam menuntut ilmu. Dari kajian yang kita ikuti itulah semangat Islam akan tumbuh berkembang.

Tanpa ilmu betapa banyak penyesatan terjadi di tengah masyarakat. Salah satunya adalah konsep waliyullah yang keliru, yang sungguh sangat mengkhawatirkan akidah umat Islam.

Konsep keliru itu menganggap bahwa waliyullah adalah orang-orang yang bisa melakukan perkara-perkara yang ajaib-ajaib. Dari kesalahpahaman inilah timbul berbagai macam penyimpangan dan kesesatan. Karena orang-orang yang bisa melakukan perkara yang ajaib-ajaib kemudian dikultuskan bahkan disembah.

Lebih parahnya lagi, orang-orang awam salah kaprah itu juga berkeyakinan bahwa wali itu adalah orang yang sudah tidak lagi berkewajiban menjalankan syariat agama, karena sudah mencapai level teratas dalam agama.

Jadi orang yang dianggap wali, sudah tidak wajib lagi salat, tidak wajib puasa, dan tidak wajib menutup aurat. Parah lagi, wali itu boleh minum khamr, zina, mencuri, dan sebagainya. Keyakinan ini jelas batil, tapi pikiran sesat telah menutup mata hati mereka.

Umat Islam jangan sampai tersesat pada pemahaman itu. Apalagi di Muhammadiyah, kita tidak mengenal konsep keliru semacam itu. Bahkan tak ada kultus individu dalam persyarikatan Muhammadiyah. Kita akan paham itu dengan selalu menuntut ilmu, hadir di pengajian-pengajian.

Kajian Ahad Pagi di Masjid Al Hidayah Sangen, 15 Oktober 2023 bersama Ustaz Tengku Azhar, M.H., M.Pd., sekjen Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS)

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822