NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Pentingnya Kedudukan Masjidil Aqsa bagi Kaum Muslimin

MEDIA AN NUUR─Kamis, 19 Oktober 2023. Warga Sidowayah RT 01 RW 06 menghadiri pengajian rutin dua pekanan. Malam ini bertempat di rumah Ibu Hj. Masiyem. Pertemuan diawali dengan membaca Al-Qur’an Surat Az Zukhruf (43) ayat 86 sampai 89.

Kajian disampaikan oleh Ustaz Fauzan yang malam ini menyampaikan tentang kedudukan Masjidil Aqsa dalam diri setiap muslim. Mengapa sampai umat Islam rela bertahan dalam kesulitan, berada di Yerusalem, Palestina untuk mempertahankan Al Aqsa?

Ustaz Fauzan
Ustaz Fauzan menyampaikan sejarah Al Aqsa

Tersebut di dalam sejarah, bahwa kompleks Al Aqsa pernah menjadi kiblat untuk salat bagi umat Islam, sebelum digantikan Ka'bah. Hal ini terjadi sebelum Allah menurunkan wahyu dalam Surat Al Baqarah yang akhirnya menetapkan lokasi kiblat menjadi di Ka'bah.

سَيَقُوْلُ السُّفَهَآءُ مِنَ النَّا سِ مَا وَلّٰٮهُمْ عَنْ قِبْلَتِهِمُ الَّتِيْ كَا نُوْا عَلَيْهَا ۗ قُلْ لِّـلّٰهِ الْمَشْرِقُ وَا لْمَغْرِبُ ۗ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَآءُ اِلٰى صِرَا طٍ مُّسْتَقِيْمٍ

Orang-orang yang kurang akal di antara manusia akan berkata, “Apakah yang memalingkan mereka (muslim) dari kiblat yang dahulu mereka (berkiblat) kepadanya?” Katakanlah (Muhammad), “Milik Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.”” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 142)

Awalnya, kaum Yahudi merasa senang dan bangga karena umat Islam salat menghadap ke Baitul Maqdis. Ini menunjukkan bahwa Al Aqsa memang tempat mulia dan istimewa bagi umat manusia.

Kajian warga
Bapak-bapak menyimak kajian

Namun, seiring waktu berjalan, Rasulullah ﷺ berkeinginan agar kiblat menuju ke Baitullah, Masjidil Haram. Dan Allah ﷻ mengabulkan keinginan itu, menurunkan wahyu agar kiblat berubah ke Ka'bah.

وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَکُوْنُوْا شُهَدَآءَ عَلَى النَّا سِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَاۤ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِ ۗ وَاِ نْ كَا نَتْ لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ ۗ وَمَا كَا نَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَا نَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِا لنَّا سِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) “umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya, melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 143)

Perpindahan kiblat ini ternyata juga menjadi penguji bagi umat Islam, merupakan persoalan berat dan hanya orang yang diberi petunjuk saja yang bersedia mengikuti.

قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَآءِ ۚ فَلَـنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰٮهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِ نَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَـعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَـقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَا فِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ

Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 144)

Allah ﷻ mengabulkan keinginan Rasulullah ﷺ dengan memalingkan kiblat salat ke Masjidil Haram. Sebenarnya kaum Yahudi dan Nasrani tahu bahwa pemindahan kiblat itu adalah kebenaran dari Allah ﷻ.

Ibu ibu
Ibu-ibu menyimak kajian

Keutamaan Masjidil Aqsa adalah, bahwa masjid tersebut adalah masjid kedua yang dibangun di muka bumi setelah Masjidil Haram. Kemudian, Al Aqsa adalah arah kiblat pertama umat Islam. Selain itu, dalam Islam, Baitul Maqdis adalah satu dari 3 masjid yang disyariatkan untuk dikunjungi.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِى هَذَا وَمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِ الأَقْصَى

Janganlah bersengaja melakukan perjalanan dengan sengaja (dalam rangka ibadah dan tujuan safarnya adalah tempatnya) kecuali ke tiga masjid: masjidku ini (Masjid Nabawi), Masjidil Haram dan Masjidil Aqsa.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits Abu Darda’ secara marfu’ (sampai pada Nabi ﷺ) disebutkan keutamaan salat di Masjidil Aqsa,

وَالصَّلَاةُ فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ بِخَمْسِمِائَةِ صَلَاةٍ

Salat di Baitul Maqdis sama seperti mengerjakan lima ratus salat.” (HR. Al-Bazar, Ibnu ‘Abdil Barr, Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman, dan dihasankan oleh Al-Bazar)

Dengan segala keutamaan Masjidil Aqsa itulah maka sangat wajar rakyat Palestina mempertahankannya meski diblokade dan dibombardir Israel yang hendak menguasainya.

Israel adalah kaum Yahudi dan mereka mengaku sebagai keturunan Nabi Sulaiman AS dan meyakini di Al Aqsa itulah terdapat Haikal Sulaiman atau tempat ibadahnya Nabi Sulaiman AS.

Allah ﷻ telah menjelaskan kepada kita tentang hakikat kedengkian Yahudi dan permusuhan mereka terhadap umat Islam, umat Tauhid.

لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا

Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik ….” (QS. Al Maidah 5 : Ayat 82)

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822