MEDIA AN NUUR─Kita berinteraksi dengan orang tua setiap harinya dalam durasi yang cukup lama. Sehingga kita, sebagai anak, harus tahu apa saja hak orang tua kita yang harus kita berikan kepada mereka.
Kita tidak boleh merasa lelah dalam berkhidmat kepada kedua orang tua. Ketika disuruh melakukan sesuatu, jangan sampai merasa kita sudah banyak berbuat untuk mereka.
Ustaz Ibnu Ka'ab ajak remaja mematuhi orang tua |
Padahal hak mereka itu sangat besar, sehingga sebanyak apa pun yang bisa kita lakukan belum sepadan dengan apa yang seharusnya menjadi kewajiban kita pada mereka.
Coba kita lihat anak kecil yang dirawat orang tuanya. Betapa repotnya dalam 24 jam orang tua itu mengurus anak. Bahkan sampai anak dewasa saja, perhatian mereka masih selalu terlimpah pada kita.
Apalagi bagi seorang ibu yang 9 bulan mengandung kita dengan segenap kepayahan. Sekujur tubuh ibu kita merasakan beban kandungan itu. Siang dan malam dalam kepayahan, tapi mereka dengan suka hati melindungi kita dari kandungan sampai lahir dan beranjak dewasa.
Apa yang kita rasakan dan nikmati sekarang adalah buah dari jasa dan bantuan kerja keras orang tua kita. Melalui perantara mereka, Allah ﷻ memberikan berbagai anugerah-Nya.
Remaja muslim harus berusaha wujudkan keinginan orang tua |
Sifat asal setiap orang adalah ingin menjadi yang terbaik dibandingkan orang lain. Di kelas, orang ingin lebih pandai dari temannya. Di masyarakat, orang ingin lebih kaya dibanding yang lain.
Namun, hal ini tidak berlaku bagi orang tua. Orang tua menginginkan kitalah menjadi yang terbaik, lebih sukses dari mereka. Bagi orang tua, kebaikan kita adalah prioritas utama. Lebih mendahulukan kepentingan kita daripada kepentingan mereka sendiri.
Secara umum, tak ada orang tua yang jahat kepada anaknya. Bahkan ada peribahasa sejahat-jahatnya harimau tak akan memakan anaknya sendiri. Betapa pun jahatnya orang tua kandung, mereka tidak akan tega mencelakakan anaknya sendiri.
Sebagai seorang anak, takutlah membuat orang tua marah, karena kalau sampai mereka murka, maka kemurkaan Allah ﷻ akan menyertainya. Kalau kita kena murka maka tak ada kebaikan bagi kita di dunia dan akhirat.
رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ, وَسَخَطُ اَللَّهِ فِي سَخَطِ اَلْوَالِدَيْنِ
“Rida Allah ada pada rida kedua orang tua dan kemurkaan Allah ada pada kemurkaan kedua orang tua.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim)
Kita harus patuh kepada kedua orang tua selama tidak menyelisihi perintah dari Allah ﷻ. Perintah mereka pun tak ada yang benar-benar berat untuk dilakukan. Kita bisa mudah mengerjakannya. Kita tidak diperintah untuk patuh saat hendak disembelih seperti Nabi Ismail AS.
Kita bisa belajar pada kisah Uwais Al Qarni. Uwais ingin bertemu Rasulullah ﷺ, tapi harus menunggu beliau pulang medan perang. Uwais memilih pulang melanjutkan merawat ibunya.
Kisah fenomenal Uwais adalah ketika menggendong ibunya yang ingin berhaji. Nabi ﷺ bahkan pernah berpesan pada para sahabat, kalau ketemu Uwais mintalah didoakan karena doa Uwais pasti dikabulkan Allah ﷻ.
Demikian besarnya keutamaan taat pada orang tua di mata Allah ﷻ. Maka marilah kita cari tahu, apa saja keinginan orang tua dan berusaha untuk mewujudkannya.
Salah satu keinginan orang tua itu adalah agar ada kebaikan dalam diri kita. Orang tua ingin kita jadi anak saleh, rajin ke masjid, giat belajar, dan sebagainya. Maka marilah kita wujudkan semua itu sebagai bentuk kepatuhan pada mereka.
Ringkasan materi kajian remaja di Masjid An Nuur pada Ahad, 13 Agustus 2023 bakda Isya, disampaikan oleh Ustaz Ibnu Ka'ab, S.Pd.I