NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Remaja Muslim Hendaklah Mengimani Allah sebagai Zat Maha Besar Pengatur Alam Semesta

MEDIA AN NUUR─Kita tahu rukun iman ada 6, dan yang pertama adalah iman kepada Allah ﷻ. Kita hendaknya beriman pada wujud Allah ﷻ. Meskipun ada tabir yang membatasi dengan-Nya, sehingga tak bisa melihat-Nya.

Kajian remaja Sidowayah
Kajian remaja bersama Ustaz Fauzan

Di hari Kiamat kelak, langit dan bumi berada dalam genggaman Allah ﷻ. Ini menunjukkan betapa zat Allah ﷻ itu Maha Besar. Akal kita terbatas, daya pikirnya mentok, tak akan bisa membayangkannya sekalipun.

قَا لَ لَقَدْ عَلِمْتَ مَاۤ اَنْزَلَ هٰۤؤُلَآ ءِ اِلَّا رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ بَصَآئِرَ ۚ 

Sungguh, engkau telah mengetahui, bahwa tidak ada yang menurunkan (mukjizat-mukjizat) itu kecuali Tuhan (yang memelihara) langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata.” (QS. Al-Isra' 17: Ayat 102)

Allah ﷻ adalah pencipta langit dan bumi, yang mengatur seluruh alam. Namun kalangan orang Jawa ada yang meyakini bahwa Dewi Sri adalah pengatur kesuburan. Bagi orang beriman pada Allah ﷻ maka tabu mengakui hal seperti ini, hanya Allah ﷻ saja yang mampu mengatur alam raya.

Kajian remaja
Remaja menyimak kajian

Tidak ada yang bisa memberi kemudaratan selain Allah ﷻ. Jangan kotori akidah dengan kepercayaan-kepercayaan bahwa ada kegaiban lain yang mempu memberi manfaat dan mudarat. Seperti ke pantai selatan tidak boleh pakai baju berwarna hijau karena menyamai pakaian Nyi Roro Kidul dan akan membuatnya celaka.

Umat Islam hendaknya mengimani keesaan Allah ﷻ dalam hal pencipta, pemilik alam semesta, dan satu-satunya pengatur. Allah ﷻ yang mengatur semua, baik tentang kita maupun apa saja di sekitar kita.

Allah ﷻ memang membuat aturan sebab-akibat yang dengannya berjalan takdir. Kalau mau sehat makanlah makanan sehat, jadi sebab makan sehat maka menjadi sehat. Takdir itu memang Allah ﷻ menentukan, tapi hukum sebab dan akibat juga Allah ﷻ atur. Termasuk ketika ingin masuk surga maka kita berusaha dengan menaati perintah Allah ﷻ.

Kita juga harus mengimani bahwa Allah ﷻ satu-satunya yang harus diibadahi. Ibadah adalah segala sesuatu yang diridai Allah ﷻ berupa ucapan, perbuatan lahir dan batin. Termasuk rasa cinta, bisa bernilai ibadah dan dosa tergantung penempatannya.

Ucapan kita bisa bernilai mubah, pahala, dan dosa. Mubah (boleh) ketika kita bicara secara umum, mengobrol. Berpahala ketika ucapan mengikuti anjuran Rasulullah ﷺ misalnya menjawab salam. Dosa ketika ucapan kita mencela orang lain, bergunjing, memfitnah, dan sebagainya.

Sejak dulu, mengajarkan keesaan Allah ﷻ adalah perkara yang membuat para Nabi dan Rasul dimusuhi umatnya yang kafir. Maka memang berat tantangannya. Istikamah dengan keyakinan butuh keberanian dan keteguhan jiwa.

Kandungan iman kepada Allah ﷻ selanjutnya adalah mengimani nama dan sifat Allah ﷻ dalam bentuk yang selaras dengan kemuliaan dan kebesaran Allah ﷻ. Dalam hal ini kita harus berhati-hati memaknai dan memisalkan Allah ﷻ.

Allah ﷻ berbicara, tapi jangan menyamakan dengan berbicaranya kita. Allah ﷻ memegang langit dan bumi di hari Kiamat, namun jangan bayangkan bentuk tangan seperti tangan kita yang menggenggam sesuatu.

Mengimani Allah ﷻ berada di atas Arasy, tapi kita tak boleh mempertanyakan seperti apakah Arasy dan bagaimana Dia duduk di atasnya. Semua itu tidak akan bisa dibayangkan karena keterbatasan manusia.

Ringkasan kajian remaja di Masjid An Nuur Sidowayah pada hari Ahad, 6 Agustus 2023 bakda Salat Isya. Disampaikan oleh Ustaz Fauzan Abu Darda.

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822