NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Dengan Ilmu Kita Bisa Beribadah Secara Benar, Menunjukkan Jalan yang Lurus

MEDIA AN NUUR─Ilmu dan iman sangat berkaitan. Dari ilmu akan bisa meningkatkan keimanan kita. Bisa membawa ke jalan ketakwaan kepada Allah ﷻ. 

وَا للّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْــئًا ۙ وَّ جَعَلَ لَـكُمُ السَّمْعَ وَا لْاَ بْصٰرَ وَا لْاَ فْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl 16: Ayat 78)

Manusia lahir tidak tahu apa-apa. Allah ﷻ mengaruniakan pendengaran, penglihatan, dan hati nurani sehingga lambat laun ia akan tahu segala hal yang ditemui di dunia ini. Inilah ilmu yang diajarkan Allah ﷻ.

Muhammad Hanif
Mas Hanif sampaikan pentingnya ilmu dan iman

Melalui ayat pertama yang diturunkan kepada Rasulullah ﷺ, Allah ﷻ memerintahkan umat Islam untuk membaca (iqra, bacalah). Artinya secara tersirat adalah perintah menuntut ilmu.

Banyak sekali dalil tentang keutamaan bagi orang yang menuntut ilmu. Bahkan Allah ﷻ mewajibkannya bagi kaum muslimin, baik laki-laki maupun perempuan.

 طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim.” (HR Ibnu Majah)

 مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ

Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu.” (HR Ahmad)

Jadi menuntut ilmu itu sangat penting. Dengan ilmu kita bisa mengembangkan kemampuan diri kita. Bisa menggapai dunia dengan ilmu, menggapai akhirat dengan ilmu. Kalau mau menggapai keduanya pun dengan ilmu.

Begitulah pentingnya ilmu sebagai perantara untuk selalu bertakwa pada Allah ﷻ. Akan memberikan kedudukan terhormat di sisi Allah ﷻ.

Ada sebuah syair dari Muhammad bin al-Hasan bin Abdullah tentang keutamaan menuntut ilmu, berikut ini kutipan syairnya:

تَعَلَّمْ فَإِنَّ العَلْمَ زَيْنٌ لِأَهْلِهِ × وَفَضْلٌ وَعُنْوَانٌ لِكُلِّ المَحَامِدِ

Belajarlah! Sesungguhnya ilmu itu menjadi perhiasan bagi pemiliknya, menjadi keutamaan, menjadi tanda bagi semua hal yang terpuji.

وَكُنْ مُسْتَفِيْدًا كُلَّ يَوْمٍ زِيَادَةً × مِنَ العِلْمِ وَسْبَحْ في بُحُرِ الفَوَائِدِ

Jadilah kamu orang yang mengambil faidahnya ilmu setiap hari, dan berenanglah di lautan faidah-faidahnya.

تَفَقَّهْ فَإِنَ الفِقْهَ أَفْضَلُ قَائِدٍ × اِلَى البِرِّ وَالتَّقْوَى وَأَعْدَلُ قَاصِدٍ

Pelajarilah ilmu fiqih! Karena ilmu fiqih adalah sebaik-baik penuntun menuju kebaikan dan ketakwaan dan paling lurusnya sesuatu yang lurus.

هُوَ العِلْمُ الهَادِى اِلى سُنَنِ الهُدَى × هُوَ الحِصْنُ يُنْجِى مِنْ جَمِيْعِ الشَّدَائِدِ

Ilmu fiqih adalah ilmu yang menunjukkan kepada jalan hidayah, ia laksana benteng yang menyelamatkan dari segala marabahaya.

فَإِنَّ فَقِيْهًا وَاحِدًا مُتَوَرِّعًا × أَشَدُّ عَلَى الشَيْطَانِ مِنْ أَلْفِ عَابِدٍ

Sesungguhnya satu orang ahli fiqih yang wara’ itu lebih berat bagi setan (untuk menggodanya) dibanding seribu ahli ibadah (yang bodoh).

Kajian remaja Sidowayah
Remaja Sidowayah menyimak penjelasan Mas Hanif

Belajar ilmu agama puncak segala ilmu. Sebagai ilmu yang harus dipelajari yang bisa memberi petunjuk ke jalan yang lurus. Ahli ilmu lebih susah digoda setan dibanding ahli ibadah yang bodoh.

Kita akan mendapat keutamaan dalam menuntut ilmu. Dengan ilmu, kita banyak tahu kebenaran. Dengan ilmu, kita terhindar dari fitnah dan laknat, dalam berbuat dilandasi ilmu sehingga akan menjadikannya selamat.

Selain itu, menuntut ilmu akan mengangkat derajat kita. Orang beriman dan berilmu diberikan kedudukan tinggi di hadapan Allah ﷻ. Dengan ilmu, maka kita dapat menjalankan kewajiban ibadah dengan benar.

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا قِيْلَ لَـكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَا فْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَـكُمْ ۚ وَاِ ذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَا نْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ ۙ وَا لَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍ ۗ وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah 58: Ayat 11)

Kita pun bisa mendapat pahala berkat ilmu yang diajarkan. Ilmu yang baik yang diajarkan kemudian diamalkan oleh orang yang kita ajari, maka pahalanya mengalir juga kepada kita.

Mengajarkan ilmu tidak harus di sekolah oleh para guru, tidak musti di atas mimbar oleh para ustaz. Dengan menjadi orang tua, kita bisa mengajari anak berbagai ilmu. Sebagai kakak mengajari adik tentang ilmu yang dikuasai.

Manusia banyak memiliki kekurangan dan kesalahan maka hendaklah selalu menuntut ilmu. Bisa dengan hadir di kajian, atau bisa dengan membaca buku. Paksa diri kita melakukannya sehingga akhirnya bisa terbiasa. Semoga menginspirasi.

Resume kajian remaja di Masjid An Nuur Sidowayah, pada hari Ahad, 20 Agustus 2023 sesi 1 yang disampaikan oleh Mas Muhammad Hanif, mahasiswa Institut Islam Mamba'ul 'Ulum (IIM) Surakarta prodi Pendidikan Agama Islam (PAI).

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822