NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Karakteristik Hamba Allah yang Ibadurrahman

MEDIA AN NUUR─Orang mencari dunia dengan maksimalkan segala usaha. Maka seharusnya ketika kita mencari akhirat pun harus lebih maksimal dalam ikhtiar menggapainya.

Suksesnya menggapai akhirat bisa dengan berusaha menjadi sosok atau pribadi ibadurrahman. Orang-orang yang disayang Allah ﷻ. Orang seperti apakah kiranya yang Allah ﷻ sayangi?

Seorang suami agar disayang istri maka ia berusaha bagaimana agar bisa disayang istri, atau sebaliknya. Maka ketika kita ingin disayang Allah ﷻ, maka kita pun harus berusaha agar disayang oleh-Nya.

Burhan Sodiq
Ustaz Burhan Sodiq sampaikan tentang karakteristik hamba ibadurrahman

Dengan disayang Allah ﷻ maka tidak ada yang bisa menyakiti kita, dan akan mendapat tempat terbaik di sisi Allah ﷻ. Tak mengapa tak disayang manusia asal Allah ﷻ menyayangi kita.

Karakteristik Hamba yang Ibadurrahman

Ibadurrahman adalah hamba Allah ﷻ yang diberi kemuliaan oleh Allah ﷻ sebagai hamba yang penyayang. Ibadurrahman adalah kelompok manusia pilihan yang mempunyai karakteristik khusus. Berikut inilah karakteristik ibadurrahman menurut Al-Qur’an :

1. Pribadi yang rendah hati

وَعِبَا دُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَ رْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَا طَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَا لُوْا سَلٰمًا

Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan, "salam,"” (QS. Al-Furqan 25: Ayat 63)

Ciri pertama adalah rendah hati, bukan rendah diri. Ia siap untuk diberi nasihat, diarahkan pada kebaikan dan kebenaran. Jauh dari sifat sombong dan tidak mau menerima kebenaran.

Seorang merasa lebih tua tak mau menerima masukan dari yang muda. Orang punya jabatan enggan diberi masukan oleh orang biasa. Orang kaya tak mau dinasihati orang yang miskin. Jauhi sifat ini karena tak akan disayang Allah ﷻ.

Imam Ahmad bin Hambal pernah menegur anak kecil agar berhati-hati jangan sampai terpeleset. Anak itu berkata bahwa jika yang terpeleset hanya dirinya tidak mengapa. Akan tetapi, kalau yang terpeleset Imam Ahmad maka yang rugi adalah banyak umat. Imam Ahmad menerima nasihat itu dengan lapang dada.

Kita berawal dari bayi telanjang tak punya apa-apa, tak layak ketika kemudian apa yang kita punya menjadikan takabur. Jangan berubah sikap ketika kita diberi kekayaan setelah menjalani masa miskin. Jangan sombong saat kita mendapat jabatan dalam masyarakat.

Apa yang menempel pada kita baik itu jabatan, harta, kepintaran, ataupun kepopuleran, jangan membuat kita menjadi pribadi meninggi jauh dari rendah hati. Tetaplah jadi pribadi tenang yang akan selalu dibantu Allah ﷻ.

2. Bertemu orang jahil mengucapkan salam

Ibadurrahman tetap memberi salam pada orang yang menyakiti dan bahkan berbuat aniaya padanya. Waspadalah dengan ucapan buruk yang bisa menyakiti orang lain. Banyak kasus pembunuhan karena hati yang tersakiti.

Kita longgarkan hati. Biarlah orang mencaci kita, jangan mudah terbawa perasaan sehingga kita enggan sekadar mengucapkan salam padanya.

Orang yang tak mengambil hak membalas orang yang menyakiti maka Allah ﷻ akan memuliakannya. Keburukan yang dibalas kebaikan maka akan mengubah lawan menjadi kawan.

3. Menghabiskan malam dengan sujud dan berdiri

وَا لَّذِيْنَ يَبِيْتُوْنَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَّقِيَا مًا

Dan orang-orang yang menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri.” (QS. Al-Furqan 25: Ayat 64)

Pribadi yang dicintai Allah ﷻ adalah yang membiasakan salat malam. Mendekatkan diri pada Allah ﷻ dalam sujud panjang. Jangan sebaliknya, mengisi malam dengan hura-hura dan maksiat.

Alangkah indah ketika terbangun sepertiga malam akhir, kita bangunkan anak-anak kita untuk salat malam dan mebiasakan hal itu setiap harinya.

4. Selalu berdoa dijauhkan dari azab Jahanam

وَا لَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَا بَ جَهَـنَّمَ ۖ اِنَّ عَذَا بَهَا كَا نَ غَرَا مًا . اِنَّهَا سَآءَتْ مُسْتَقَرًّا وَّمُقَا مًا.

Dan orang-orang yang berkata, "Ya Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami, karena sesungguhnya azabnya itu membuat kebinasaan yang kekal, sungguh, Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.” (QS. Al-Furqan 25: Ayat 65-66)

Dalam salat, setelah tasyahud akhir sebelum salam Rasulullah ﷺ mengajarkan kepada kita terbiasa membaca doa agar dijauhkan dari azab neraka. Panasnya api dunia saja kita tak tahan, apalagi dengan panasnya api neraka.

Agar lepas dari siksa Jahanam maka hindari perilaku yang mendekatkan pada neraka. Seperti berbohong, berkhianat, dan  banyak maksiat. Penuhilah hari dengan amalan ibadah yang mendekatkan pada surga.

Demikian beberapa karakteristik ibadurrahman yang hendaknya ada pada diri hamba yang penyayang dan disayang Allah. Semoga kita bisa masuk surga dengan kasih sayang-Nya.

Kajian Ahad Pagi, 27 Agustus 2023 di Masjid Al Hidayah, Sangen yang disampaikan oleh Ustaz Burhan Sodiq, penulis buku dengan tema-tema remaja islami.

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822