NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Doa Perlindungan dari 4 Perkara Buruk yang Sia-Sia

MEDIA AN NUUR─Kita sering mengucapkan salam dan selawat kepada Nabi Muhammad ﷺ. Salam itu disampaikan langsung oleh Allah ﷻ kepada Rasulullah ﷺ dan langsung juga dibalas oleh beliau. Beliau juga bertanya siapa yang mengirim salam itu, dan Allah ﷻ memberitahunya sehingga beliau akan hafal siapa saja yang sering berkirim salam selawat bagi beliau.

Logika kehidupan bermasyarakat kita, ketika hendak ada perlu ke instansi atau periksa ke suatu rumah sakit, biasanya kita akan mendapat kemudahan kalau ada orang yang kita kenal di sana. Istilah kita punya orang dalam.

Ustaz Didik Efendi ST
Ustaz Didik Efendi sampaikan kajian bakda Salat Subuh

Hal ini berlaku juga untuk kita ketika ingin mendapatkan surga. Meski barangkali kita tak begitu masuk kualifikasi penghuni surga, tapi kita bisa berharap masuk surga berkat orang dalam. Siapa orang dalam itu? Yakni Rasulullah ﷺ yang sering kita kirimi salam selawat.

Apalagi bagi kita yang sering menuntut ilmu, ikut kajian, dan bermajelis taklim. Maka kita akan sering dikelilingi para Malaikat. Malaikat pun akan menghafal manusia yang senantiasa berkumpul dalam majelis ilmu. Sehingga para Malaikat itu menjadi orang dalam kita, yang akan mengusulkan pada Allah ﷻ agar memasukkan kita dalam kriteria penghuni surga.

Doa agar Dijauhkan dari 4 Perkara Buruk yang Sia-Sia

Rasulullah ﷺ mengajarkan sebuah doa agar dijauhkan dari 4 perkara yang tidak beliau sukai. Jadi 4 perkara ini buruk di mata Rasulullah ﷺ dan beliau minta perlindungan Allah ﷻ dari keempatnya. Berikut inilah doanya:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ، ومِنْ دُعَاءٍ لاَ يُسْمَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ ، اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَؤُلاَءِ الأَرْبَعِ

Allaahumma innii a'udzubika min 'ilmin laa yanfa', wa min du'ain laa yusyma', wa min qalbin laa yakhsya', wa min nafsin lan tasyba'. Allahumma a'udzubika min ha-ulaail-arba.'

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari doa yang tidak didengar, dari hati yang tidak khusyuk, dan jiwa yang tidak merasa puas. Ya Allah aku berlindung kepadamu dari empat perkara tersebut.

1. Ilmu yang tidak bermanfaat

Kewajiban kita sebagai umat Islam adalah menuntut ilmu. Banyak keutamaannya. Dengan ilmu kita bisa mendapatkan dunia sekaligus bisa mendapat kebahagiaan di akhirat dengan memudahkan masuk ke surga Allah ﷻ.

Ilmu yang tidak bermanfaat yaitu ilmu keburukan yang mencelakakan diri sendiri dan orang lain, misal sihir atau ilmu mencopet, dan sebagainya. Ilmu keburukan bisa dipelajari asal bermanfaat. Contohnya polisi belajar bagaimana modus para pelaku kriminal dengan tujuan agar mudah mengungkap kejahatan yang mereka lakukan.

Ilmu yang tidak bermanfaat selanjutnya adalah ilmu yang sia-sia, misal seorang petani yang harusnya belajar ilmu pertanian, tapi memilih belajar bahasa inggris yang tak bisa dimanfaatkan dalam bertani. Ilmu banyak tapi sia-sia, tak bisa diamalkan, adalah termasuk ilmu yang tidak bermanfaat.

Terakhir, ilmu yang tidak bermanfaat adalah belajar ilmu agama tapi tak mengamalkannya. Ilmu agama menjadi kunci kebaikan dunia dan akhirat, tapi tanpa pengamalan maka menjadi ilmu yang sia-sia.

2. Doa yang tidak didengar

Sebagian ulama menyebut doa sebagai pengubah takdir Allah ﷻ. Artinya, dengan doa yang kita panjatkan maka Allah ﷻ bisa mengubah takdir buruk yang akan datang menjadi kebaikan. Bahkan doa menjadi kunci kesuksesan dengan keridaan dari Allah ﷻ.

Faktor terbesar yang bisa menghadirkan pertolongan Allah ﷻ adalah doa kita. Begitu besar, penting, dan tinggi kedudukan doa itu bagi kita. Doa merupakan inti dari ibadah.

Namun, ada doa yang tak dikabulkan Allah ﷻ. Bahkan Allah ﷻ pun tidak berkenan mendengarkannya. Meski siang dan malam manusia berdoa, tapi Allah ﷻ tak memedulikannya. Bukankah ini sebuah kemalangan besar?

Perkara yang menjadikan doa tak dikabulkan, di antaranya adalah mengonsumsi makanan haram dan mengenakan pakaian haram. Maka jauhilah perkara ini agar tidak menjadi penghalang doa kita.

3. Hati yang tidak bisa khusyuk

Hati yang tidak khusyuk bisa diartikan tidak bisa fokus, misal dalam salat, pikiran kita ke mana-mana. Hati tidak khusyuk juga bisa melanda penuntut ilmu yang tak bisa fokus memahami apa yang diajarkan oleh gurunya.

Hati yang tidak khusyuk ini menjadikan kita tidak bisa menep, tidak bisa tenang dalam menjalani kehidupan. Puncaknya tidak bisa fokus beribadah pada Allah ﷻ.

4. Jiwa yang tidak pernah puas

Manusia diberi hawa nafsu, yang jika tidak dikendalikan maka tak akan ada habisnya. Dikaruniai kekayaan sebesar apapun maka tak akan pernah merasa puas jika terus dituruti. Hanya kematian yang bisa menghentikannya.

Perilaku korupsi penyebab utamanya adalah tidak mampu mengendalikan nafsunya. Kalau saja nafsu memiliki banyak harta itu bisa dikendalikan maka tak akan ada perilaku korupsi meski kesempatan banyak di depan mata.

Nafsu yang tidak pernah puas ini menghilangkan rasa syukur atas karunia Allah ﷻ. Bisa menimbulkan rasa iri dengki pada orang lain. Maka kuncinya adalah mensyukuri apa yang kita punya, bahagia dengan pemberian Allah untuk kita, apapun berapapun itu. Hindari melihat rezeki orang lain dan membandingkan dengan diri kita.

Melalui perantara doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ di atas, semoga Allah ﷻ menjauhkan kita dari 4 perkara yang buruk dan sia-sia itu. Allaahumma aamiin.

Kajian Subuh Berjemaah di Masjid Al Hidayah, Sangen, Krajan, Weru pada hari Ahad, 6 Agustus 2023, bersama Ustaz H. Didik Efendi, ST, ketua MUI Kecamatan Weru

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822