MEDIA AN NUUR─Dalam hidup kita, pembiasaan itu harus dimulai. Memulai ikut kajian, lalu terbiasa. Memulai ikut isi list baca Al-Qur’an, lalu terbiasa. Dan dari pembiasaan itu akan terbentuk habit, kebiasaan yang mendarah daging pada pribadi kita. Alangkah bagus jika habit itu berupa kebiasaan baca Al-Qur’an.
Kita sudah punya Al-Qur’an yang di dalamnya banyak kisah-kisah yang lebih bagus daripada film-film. Lebih bisa kita ambil ibrah atau pelajaran untuk kebaikan hidup kita. Sebagai petunjuk bagi orang yang bertakwa.
Pak Ka'ab mengajak ambil pelajaran dari kisah Nabi Ayyub AS |
Salah satu kisah penuh ibrah adalah kisah Nabiyullah Ayyub AS. Awalnya, dia dikarunia keluarga bahagia, rumah megah, anak banyak, dan kesehatan. Lalu Allah ﷻ mengujinya dengan menghilangkan semua kesenangan dunia itu.
Hari pertama dimulai dengan serangan penyakit kulit. Hari kedua musibah rumah ambruk dan membuat anak-anaknya meninggal, tinggal ia dengan sang istri. Hari ketiga, ada wabah menghabiskan hewan ternaknya. Dalam 3 hari Nabi Ayyub AS kehilangan segalanya: kesehatan, tempat berteduh, anak, dan harta.
Kesengsaraan itu dialami cukup lama. Ketika telah sampai 18 tahun, istrinya menyarankan Nabi Ayyub memohon pada Allah ﷻ agar diangkat ujian sengsara tersebut. Kata Nabi, kita bergelimang kebahagiaan 20 tahun, malu baru 18 tahun sengsara kok minta diakhiri derita ini.
Remaja Sidowayah putra |
Setelah 20 tahun menjalani sengsara itu, barulah Nabi Ayyub AS berdoa seperti yang tercantum dalam Surat Al-Anbiya ayat 83. Doanya pun sekadar memuji Allah ﷻ yang menimpakan penyakit padanya.
وَاَ يُّوْبَ اِذْ نَا دٰى رَبَّهٗۤ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَ نْتَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ
“Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.”” (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 83)
Dan Allah ﷻ pun lantas mengembalikan semua, diberi rumah tinggal, dikaruniai anak banyak lagi, dan diangkat penyakit kulitnya. Bahkan kebahagiaan itu dilipatgandakan oleh Allah ﷻ. Dan ini adalah buah kesabaran yang luar biasa dari sang Nabi.
فَا سْتَجَبْنَا لَهٗ فَكَشَفْنَا مَا بِهٖ مِنْ ضُرٍّ وَّاٰتَيْنٰهُ اَهْلَهٗ وَمِثْلَهُمْ مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَذِكْرٰى لِلْعٰبِدِيْنَ
“Maka Kami kabulkan (doa)nya lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami.” (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 84)
Remaja putri Sidowayah |
Ibrah besarnya adalah, dengan kesabaran maka Allah ﷻ akan memberikan banyak pertolongan. Allah ﷻ sudah menyiapkan kemudahan mengiringi setiap kesulitan yang diujikan kepada kita semua.
فَاِ نَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا . اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah 94: Ayat 5-6)
Masih banyak lagi kisah penuh ibrah dalam Al-Qur’an yang bisa kita baca. Dengan menyelaminya kita bisa menemukan banyak pembelajaran sehingga terbentuklah pribadi kita yang bertakwa kepada Allah ﷻ.
Ringkasan kajian remaja di Masjid Sidowayah, pada 16 Juli 2023. Disampaikan oleh Ustaz Ibnu Ka'ab, S.Pd.I.