NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Interaksi yang Baik Sesama Santri di Pesantren akan Menjadi Kenangan Tak Terlupakan

MEDIA AN NUUR─Syekh Muhammad Syakir dalam Kitab Washaya Al-Abaa' Lil Abnaa' bab Hak-Hak Sesama Kawan, memberikan nasihat pada murid-muridnya bahwa mereka telah menjadi penuntut ilmu yang mulia, yang memiliki teman-teman, sahabat dan kawan, yang menjadi keluarga besar. Maka janganlah pernah menyakiti dan berinteraksi secara buruk kepada mereka.

Hak-hak kawan
Ustaz Khoirul Umam sampaikan hak sesama santri pesantren

Santri mondok di pesantren tidak kerasan itu biasanya karena orang tua yang tidak tega. Padahal harusnya TITIP, akronim dari Tega, Ikhlas, Tawakkal, Ikhtiar, dan Percaya. Kunci pertama memang harus TEGA. Jangan ada pikiran membuang dan dibuang di pesantren. Jauhkan pikiran seperti itu.

Tega melepas putra dan putrinya di pesantren tak sebanding dengan teganya ibu Musa. Ingatlah ketika ibunya Musa As melahirkan bayi laki-laki di Mesir yang dipimpin Raja Firaun yang membuat undang-undang untuk membunuh setiap bayi laki yang lahir. Allah mengilhaminya agar Musa bayi itu dihanyutkan di sungai Nil dalam peti. Ibu Musa harus TEGA demi keselamatan anaknya itu.

Bayi Musa itu ditemukan oleh Siti Asiyah, permaisuri Firaun dan diangkatnya anak. Firaun sempat hampir membunuhnya, tapi berhasil dicegah oleh Siti Asiyah. Bahkan ketika kesulitan memberi susu maka dibuat sayembara akan dibayar mahal siapa saja yang bisa menyusuinya. Dan ibu Musalah yang akhirnya diterima kerja sebagai ibu susunya.

Mondok di pesantren akan bertemu dengan saudara-saudara baru. Diawali dengan saling mengenal. Saling berinteraksi dengan baik. Melapangkan tempat untuk teman-teman. Jangan sampai melakukan perundungan (bully). Saling membantu.

Tidak pelit untuk berbagi makanan, terutama ketika dapat kiriman dari orang tua. Dengan saling berbagi maka akan makin mendekatkan. Kelak akan menjadi kenangan yang dirindukan. Inilah yang akan menjadi pengikat kasih sayang.

تَصَافَحُوْا يَذْهَبُ الغِلُّ ، وتَهَادَوْا تَحَابُّوا ، وَتَذْهَبُ الشَحْنَاءُ

Saling bersalamanlah (berjabat tanganlah) kalian, maka akan hilanglah kedengkian (dendam). Saling memberi hadiahlah kalian, maka kalian akan saling mencintai dan akan hilang kebencian.” (HR. Malik)

Sesama santri pondok jangan saling menganggu tidur. Temani ketika ada yang tidak bisa tidur. Sebisa mungkin coba hiburlah dia. Saling menguatkan. Lalu, jangan melakukan ghasab, yakni memakai peralatan sehari-hari milik temannya tanpa izin.

Untuk para orang tua, coba selami kisah Nabi Yusuf. Nabi Yakub punya banyak anak laki-laki, yang paling dekat adalah Yusuf. Ingatlah pelajaran ini, bahwa ketika kita mengistimewakan salah satu anak maka akan menimbulkan bencana. Yusuf pun dicelakai oleh saudara-saudaranya yang iri.

Ringkasan Kajian Ahad Pagi di Masjid Al Hidayah Sangen, komplek Ponpes Modern Muhammadiyah Sangen, 23 Juli 2023 oleh Ustaz Khoirul Umam Al Basyir, dewan pengasuh MBS Tawangsari.

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822