Selasa, 11 Juli 2023, Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Sangen hari ini kedatangan para santri baru tahun ajaran 2023/2024. Setelah santri diterima panitia dan diantarkan ke kamar masing-masing, para wali santri dikumpulkan di musala pesantren untuk menerima arahan dari pondok.
Pada kesempatan ini, Mudir Ponpes Sangen Ustaz Muhammad Saifudin, Lc, M.Ag menemui secara langsung para orang tua santri. Ustaz Saifudin menyampaikan banyak hal terkait pengenalan secara utuh tentang pondok dan pola pendidikan yang diselenggarakan.
Ustaz Saifudin berbicara di depan wali santri baru |
Menurutnya, di Pondok Sangen sebagai pondok modern akan diajarkan kemandirian, pengajaran memakai buku putih, juga diajarkan berbagai keahlian. Sejauh ini sudah cukup banyak prestasi berhasil diraih para santri, tentu ini adalah sebuah kebahagiaan.
Meski bukan pondok berbasis tahfizhul Qur’an, lanjutnya, di sini juga diterapkan bahwa menghafal Al-Qur’an adalah sebagai kewajiban santri. Angkatan I dulu, sejumlah 8 orang, hafizh semua 100% dengan proses pendidikan selama 6 tahun (MTs dan MA).
Di Ponpes Sangen ini juga memiliki psikolog bersertifikat, jadi permasalahan bisa diatasi dari sisi psikologis. Santri juga diajari tampil dakwah dalam bermasyarakat. Mereka dilatih menjadi imam, kultum tarawih, khotbah salat id, dan sebagainya. Semua santri putra diajari azan. Mental para santri dibentuk.
Menurut Ustaz Saifudin, ada keunikan yang dijaga di Ponpes Sangen. Yakni ketika santri sudah masuk sini lalu keluar dengan keinginan sendiri maka jika ada keinginan untuk masuk lagi, tidak bisa diterima. Ini sebagai bentuk keseriusan dalam belajar yang harus dipahami santri dan wali santri.
Mudir Ponpes Sangen ini mengingatkan bahwa ketika memasukkan anak ke pesantren maka orang tua harus ingat akronim NITIP. Yakni Niat, Ikhlas, Tawakal, Ikhtiar, dan Percaya. Harus benar-benar niat dan ikhlas, serahkan pada Allah sebagai bentuk tawakal. Orang tua bisa fokus ikhtiar mencari rezeki halal untuk mencukupi kebutuhan anak di pondok. Dan yang terakhir, percayakan sepenuhnya anak pada pondok.
Sebesar apa pun yang kita keluarkan untuk anak akan kembali pada kita. Karena anak adalah investasi kita. Hasil pendidikan anak adalah amal jariah kita. Prioritas anak kita menjadi saleh yang akan membantu kita dalam segala hal.
Masuk ke pesantren itu seperti perang fisabilillah. Makanya harus tega dan mengikhlaskan. Jangan sampai anak tahu kepayahan kita mencari nafkah. Tunjukkan kebahagiaan pada mereka. Biar mereka bersemangat dalam menuntut ilmu.
Pondok Sangen didirikan bukan untuk bisnis. Bahkan SPP bulanannya ditetapkan dengan standar minimal. Dihitung-hitung untuk biaya makan setiap hari santri saja pas-pasan. Lalu dari mana gaji ustaz, biaya pembangunan, bayar listrik dan sebagainya? Alhamdulillah ada saja dana masuk, yang penting kita minta kepada Allah.
Lebih lanjut, Ustaz Saifudin menjelaskan bahwa belajar di Ponpes Sangen untuk pendidikan kader ulama dan pemimpin selama 6 tahun ditambah 1 tahun pengabdian belajar menjadi ustaz. Visi besar menyelenggarakan pesantren berkualitas dalam mencetak santri yang hafiz, alim, berakhlak, dan berkiprah.
Belajar di Ponpes Sangen, santri dibiasakan puasa sunah, tahajud, zikir pagi dan sore, jauh dari pengaruh handphone. Ustaz Saifudin juga menjamin tidak ada kekerasan di Pondok Sangen. Tidak ada penerapan hukuman fisik bagi santri.
Demikianlah, kurang lebihnya dari apa yang disampaikan Mudir Ponpes Sangen Ustaz Muhammad Saifudin, Lc, M.Ag, di hadapan para wali santri baru baik wali santri putra maupun putri. Turut berdoa semoga para santri bisa teguh istikamah dan menjadi generasi muslim berkualitas. Aamiin.