MEDIA AN NUUR─Berganti tahun maka jatah usia semakin berkurang. Hendaklah kita menjadikan pribadi yang lebih baik daripada hari-hari sebelumnya agar termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat. Nauzubillah.
Untuk menjalani kehidupan di dunia ini, Allah ﷻ telah menurunkan Al-Qur’an melalui Rasulullah Muhammad ﷺ. Mari kita kaji tentang fungsi diturunkannya Al-Qur’an yang termaktub dalam salah satu ayat di dalamnya.
Ustaz Haidar Mubarak sampaikan tentang fungsi Al-Qur'an |
يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ قَدْ جَآءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِ ۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّـلْمُؤْمِنِيْنَ
“Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.” (QS. Yunus 10: Ayat 57)
4 Fungsi Diturunkannya Al-Qur’an
Dari ayat di atas, Surat Yunus ayat 57, setidaknya ada 4 fungsi diturunkannya Al-Qur’an. Yakni sebagai peringatan, penyembuh, petunjuk, dan rahmat.
1. Al-Qur’an sebagai Peringatan
Al-Qur’an diturunkan Allah ﷻ kepada manusia sebagai peringatan atas apa yang kita kerjakan. Maka dalam Al-Qur’an, Allah ﷻ menjelaskan kisah-kisah ketaatan dan juga kisah tentang kedurhakaan yang akhirnya dibinasakan. Inilah peringatan yang nyata.
2. Al-Qur’an sebagai Penyembuh
Al-Qur’an turun sebagai penyembuh penyakit di dalam hati. Ketika hati manusia gelisah was-was gundah gulana, jangan mencari ketenangan ke gunung dan pantai, karena sejatinya tak akan menemukannya di sana. Untuk menenangkan dan membahagiakan hati rumusnya adalah membaca Al-Qur’an.
Ketika hati manusia ini melakukan kemaksiatan, maka dosa itu memunculkan noktah hitam di dalam hatinya. Kalau ia bertobat maka noktah itu hilang dan bersih kembali. Namun jika tidak dan terus melakukan maksiat maka akan bertambah noktah itu sampai memenuhi hatinya.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ قَالَ « إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِى قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ وَهُوَ الرَّانُ الَّذِى ذَكَرَ اللَّهُ ( كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ)
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda, “Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’.” (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Ahmad)
Salah satu tanda hati yang sakit adalah ketika orang menderita penyakit SMS. Apa itu penyakit SMS? Yakni senang melihat orang susah dan susah melihat orang senang. Kalau mengalami hal itu, berhati-hatilah karena bisa menimbulkan banyak keburukan, seperti iri dengki, berburuk sangka, dan fitnah.
3. Al-Qur’an sebagai Petunjuk
Dalam Al-Qur’an telah Allah berikan petunjuk dalam berbagai macam hal. Kalau mau belajar tentang jual beli yang dihalalkan maka pelajarilah Al-Qur’an. Mau belajar apa saja, Al-Qur’an telah ada petunjuknya. Baik itu tentang utang-piutang, riba, dan apa saja.
4. Al-Qur’an sebagai Rahmat
Diturunkannya Al-Qur’an adalah sebagai rahmat bagi orang yang beriman. Menurut Imam Al-Qurtubi, makna rahmat bagi orang-orang beriman adalah terlepas dari kesusahan, dibersihkan dari aib, penghapusan dosa dan pemberian pahala oleh Allah ﷻ kepada pembacanya.
Bahkan salah satu kiat agar hati ini hidup dan sehat, adalah dengan menghadiri majelis ilmu yang mempelajari Al-Qur’an di dalamnya.
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah membaca Kitabullah dan saling mengajarkan satu dan lainnya melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), akan dinaungi rahmat, akan dikeliling para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” (HR. Muslim)
Demikianlah 4 fungsi diturunkan Al-Qur’an kepada manusia. Semoga kita bisa mendapat keberkahan dari Kitabullah dengan senantiasa membaca, menghafal, memahami, dan mengamalkannya. Aamiin.
Kajian Ahad Pagi di Masjid Al Hidayah, Sangen, pada tanggal 30 Juli 2023, disampaikan oleh Ustaz Haidar Mubarak, Lc, M.H (Sukoharjo)