NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Iduladha Ajarkan Keteladanan Ibrahim dan Keharusan Membunuh Sifat Kebinatangan dengan Berkurban

MEDIA AN NUUR─Rabu, 28 Juni 2023. Warga Sidowayah melaksanakan Salat Iduladha 1444 H di Masjid An Nuur Sidowayah. Sebelum salat dimulai, pihak takmir membacakan pengumuman tentang jumlah kurban yang dipercayakan kepada panitia, yakni ada 11 ekor sapi. Belum ada yang berkurban kambing.

Takmir juga mengumumkan bahwa meski hari ini Salat Iduladha, namun untuk penyembelihan kurban masih esok hari Kamis, 29 Juni 2023. Untuk imam dan khotib yang bertugas adalah Ustaz Drs. H. Sagiyo dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah Weru.

Ustaz Sagiyo
Ustaz Sagiyo ajak teladani Nabi Ibrahim

Salat Iduladha 1444 H berlangsung khidmat dan lancar. Dalam khutbahnya, Ustaz Sagiyo menyampaikan bahwa momentum Iduladha adalah cara Allah mengingatkan umat Islam tentang kisah keteladanan Nabiyullah Ibrahim AS yang layak dijadikan contoh.

قَدْ كَا نَتْ لَـكُمْ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِيْۤ اِبْرٰهِيْمَ وَا لَّذِيْنَ مَعَهٗ ۚ اِذْ قَا لُوْا لِقَوْمِهِمْ اِنَّا بُرَءٰٓ ؤُا مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۖ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَا لْبَغْضَآءُ اَبَدًا حَتّٰى تُؤْمِنُوْا بِا للّٰهِ وَحْدَهٗۤ اِلَّا قَوْلَ اِبْرٰهِيْمَ لِاَ بِيْهِ لَاَ سْتَغْفِرَنَّ لَـكَ وَمَاۤ اَمْلِكُ لَـكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ شَيْءٍ ۗ رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَاِ لَيْكَ اَنَـبْنَا وَاِ لَيْكَ الْمَصِيْرُ

Sungguh, telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya, ketika mereka berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami mengingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu ada permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja,” kecuali perkataan Ibrahim kepada ayahnya, “Sungguh, aku akan memohonkan ampunan bagimu, namun aku sama sekali tidak dapat menolak (siksaan) Allah terhadapmu.” (Ibrahim berkata), “Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkau kami bertawakal dan hanya kepada Engkau kami bertobat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali,” (QS. Al-Mumtahanah 60: Ayat 4)

Dalam Al-Qur’an, nama Ibrahim disebut sebanyak 69 kali. Namanya disebut umat sampai akhir zaman beriring penyebutan nama Rasulullah Muhammad ﷺ dalam selawat ibrahimiah. Namanya disebut 36 kali sehari dalam salat. Namanya juga menjadi nama surat ke-14 dalam Al-Qur’an. Ia juga dijadikan Allah sebagai imam bagi umat manusia.

Masjid Sidowayah
Jemaah putra mendengarkan khotbah Iduladha

Salah satu keberhasilan Nabi Ibrahim AS adalah masalah nasab. Ibrahim menjadi contoh kesuksesan mendidik anak. Didikan Nabi Ibrahim berhasil membentuk keturunan yang dalam jiwanya tertanam tauhid. Titik mendasar yang harus kita contoh darinya agar anak kita dijauhkan dari kesyirikan.

Nabi Ibrahim AS senantiasa menjaga anak keturunannya agar menjaga salat. Doanya yang terkenal tersebut dalam Al-Qur’an agar keturunannya menegakkan salat. Maka marilah kita menirunya, mendidik anak menjadi orang yang menjaga dan menegakkan salat dan bersabar dalam menegakkannya.

رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلٰوةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْ ۖ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ

Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.” (QS. Ibrahim 14: Ayat 40)

Mari introspeksi, ketika anak cucu kita enggan salat, apakah kita merasa nyaman saja ataukah ada perasaan tidak enak? Atau jangan-jangan kita hanya mengkhawatirkan anak bisa makan apa tidak? Generasi muda yang meninggalkan salat adalah generasi sesat.

فَخَلَفَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ اَضَا عُوا الصَّلٰوةَ وَا تَّبَعُوا الشَّهَوٰتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا 

Kemudian datanglah setelah mereka, pengganti yang mengabaikan salat dan mengikuti keinginannya, maka mereka kelak akan tersesat,” (QS. Maryam 19: Ayat 59)

Perintah Allah untuk menyembelih anaknya, Ismail AS, adalah sebuah ujian kepatuhan tingkat tinggi. Ibrahim AS menurut tanpa banyak bicara. Padahal tak dipungkiri betapa cinta ia kepada anaknya yang sedemikian saleh itu. Sampai akhirnya Allah mengganti Ismail AS dengan domba. Itulah muasal syariat kurban bagi umat Islam.

Jemaah An Nuur
Jemaah ibu-ibu di serambi dan di halaman masjid

Hakikat berkurban juga untuk membunuh sifat kebinatangan dalam diri kita. Binatang tak kenal ibadah, maka kita bunuh sifat itu. Binatang tak mengenal aturan, tak peduli memakan yang bukan haknya. Kita bunuh sifat kebinatangan semacam itu.

Ustaz Sagiyo
Ustaz Sagiyo berfoto bersama takmir masjid An Nuur

Peringatan Iduladha mari jadikan momentum mendidik anak agar menjadi generasi yang menjaga salat. Mari dengan peristiwa kurban kita bisa menyingkirkan sifat kebinatangan dari dalam diri kita semua.

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822