NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

5 Sunah di Bulan Zulhijah, Jangan Sampai Terlewat, ya!

MEDIA AN NUUR─Jumat, 16 Juni 2023. Kajian malam Sabtu di Gedung Dakwah Muhammadiyah Weru. Diselenggarakan oleh Korp Muballigh Muhammadiyah Weru. Malam ini, kajian disampaikan oleh Ustaz Sukasno, ketua PCM Weru, yang menyampaikan tentang sunah-sunah di bulan Zulhijah.

Sunah-Sunah di Bulan Zulhijah

Sebagaimana kita tahu, PP Muhammadiyah telah menetapkan hasil hisab hakiki wujudul hilal, bahwa 1 Zulhijah 1444 H jatuh pada hari Senin, 19 Juni 2023. Kemudian hari Arafah tanggal 9 Zulhijah 1444 H jatuh pada Selasa, 27 Juni 2023, dan tanggal 10 Zulhijah 1444 H atau Iduladha bertepatan pada Rabu, 28 Juni 2023.

Ustaz Sukasno
Ustaz Sukasno sampaikan 5 sunah di bulan Zulhijah

Adapun sunah-sunah yang bisa kita amalkan sebagaimana dicontohkan Rasulullah ﷺ dan para sahabat. Yuk, simak dan amalkan!

1. Tidak memotong rambut dan kuku

Bagi siapapun orang beriman yang berkehendak menyembelih kurban, sejak masuk Zulhijah sampai hewan kurbannya disembelih, disunahkan tidak memotong rambut dan kuku.

Dasarnya sebagaimana sahih dari Nabi ﷺ diriwayatkan oleh al Jama’ah kecuali Al Bukhari yaitu dari Ummu Salamah RA;

إِذَا رَأَيْتُمْ هِلاَلَ ذِى الْحِجَّةِ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّىَ فَلْيُمْسِكْ عَنْ شَعْرِهِ وَأَظْفَارِهِ

Jika kalian telah menyaksikan hilal Zulhijah dan kalian ingin berqurban, maka hendaklah sahibul kurban membiarkan (artinya tidak memotong) rambut dan kukunya.” (HR. Muslim)

مَنْ كَانَ لَهُ ذِبْحٌ يَذْبَحُهُ فَإِذَا أُهِلَّ هِلاَلُ ذِى الْحِجَّةِ فَلاَ يَأْخُذَنَّ مِنْ شَعْرِهِ وَلاَ مِنْ أَظْفَارِهِ شَيْئًا حَتَّى يُضَحِّىَ

Siapa saja yang ingin berkurban dan apabila telah memasuki awal Zulhijah (1 Zulhijah), maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya sampai ia berkurban.” (HR. Muslim)

2. Berpuasa Arafah

Puasa Arafah adalah amalan yang disunahkan bagi orang yang tidak berhaji. Dari Abu Qatadah, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

Puasa Arafah (9 Zulhijah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

3. Memperbanyak Takbir

Takbir mutlak ketika Iduladha dimulai sejak tanggal 1 Zulhijah sampai habis hari tasyrik pada tanggal 13 Zulhijah. Selama tanggal 1 sampai 13 Zulhijah, kaum muslimin disyariatkan memperbanyak ucapan takbir di mana saja, kapan saja dan dalam kondisi apa saja.

Dalil takbiran yang tidak terikat waktu adalah firman Allah yang artinya: “…supaya mereka berzikir (menyebut) nama Allah pada hari yang telah ditentukan…” (QS. Al Hajj: 28) dan juga firman, “….Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang…” (QS. Al Baqarah: 203)

Takbiran yang terikat waktu adalah takbiran yang dilaksanakan setiap selesai melaksanakan salat wajib. Takbiran ini dimulai sejak setelah Salat Subuh tanggal 9 Zulhijah sampai setelah Salat Asar tanggal 13 Zulhijah. Berikut dalil takbiran yang terikat waktu:

Dari Umar bin Khattab RA, bahwa beliau dulu bertakbir setelah Salat Subuh pada tanggal 9 Zulhijah sampai setelah Zuhur pada tanggal 13 Zulhijah. (Ibn Abi Syaibah & Al Baihaqi dan sanadnya disahihkan Al Albani)

Lafal takbirnya adalah sebagai berikut:

 اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وللهِ الْحَمْدُ

Allahu Akbar Allahu Akbar Laa ilaha illallaha, wa Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu.

Allah Maha Besar Allah Maha Besar, Tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah, Allah Maha Besar Allah Maha Besar dan untuk Allah segala pujian.“ (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah)

4. Melaksanakan Salat Iduladha

Dalilnya ada dalam Surat Al Kautsar ayat 2 yang artinya, “Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.”

5. Menyembelih Kurban

Di hari Nahr (10 Dzulhijah) dan hari tasyrik disunahkan untuk berkurban sebagaimana ini adalah ajaran Nabi Ibrahim AS.

Demikian kajian tentang amalan sunah di awal bulan Zulhijah. Mari kita upayakan agar bisa meraih keutamaannya dan mendapat rida dari Allah. Semoga amalan kurban kita diterima Allah dengan pahala sempurna.

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822