MEDIA AN NUUR─Tak terasa hari-hari Ramadan 1444 H sudah berlalu menjauh. Banyak kenangan yang tertinggal. Kebersamaan memakmurkan Masjid An Nuur Sidowayah bersama para santri iktikaf masih hangat terasa. Sebagai pengingat, satu per satu profil mereka kita tampilkan di Media An Nuur.
Sekarang giliran jatuh pada santri bernama Rijal Nur Hidayah. Kebetulan ada 2 santri bernama Rijal yang ikut iktikaf di Masjid An Nuur pada Ramadan 1444 H ini. Yang satu bernama Muhammad Rijal Dzaki, yang sudah pernah kita ulas profilnya.
Rijal yang satu ini, adalah anak pertama dari Bapak Sumardi dan Ibu Sugiyem. Terlahir di Klaten, pada 4 Juni 2005. Alamat rumahnya di Pugeran RT 02 RW 05 Pugeran, Karangdowo, Klaten. Tak terlalu jauh dari pondok, jika dibanding teman-temannya yang lain.
Rijal Nur Hidayah |
Mondok di Ponpes Qoryatul Qur’an merupakan keinginan sendiri dan disarankan oleh temannya. Rijal Nur pun menjalani dengan semangat untuk mencari pengalaman dan wawasan yang baru.
Sebelumnya, Rijal bersekolah di SD Negeri 2 Pugeran. Masuk jenjang SMP ia memilih ke Al Hikmah Karangmojo. Barulah kemudian masuk ke Qoryatul Qur’an untuk lebih menekuni tahfizhul Qur’an.
“Untuk kesulitan di pondok, jujur saya rasakan ketika menghafal dan memahami pelajaran. Namun, sudah bertekad maka saya harus bisa menjalaninya karena Allah,” katanya.
Saat ditanya hal apa yang disenangi di pondok, Rijal Nur mengaku paling seru dan asyik ketika ada kegiatan rihlah. “Yang menyenangkan tentu juga ketika bercanda tawa dengan teman-teman. Ini akan menjadi kenangan tak terlupakan.”
Rijal yang menyukai badminton dan bersepeda, bercita-cita menjadi pengusaha sukses. Ia menyadari betul bahwa setiap orang tua akan bangga dengan kesuksesan anak. Untuk itulah Rijal selalu memupuk semangat dalam belajar.
Rijal yang mengaku mengidolakan Shekh Misyari Alafasy dan Syekh Sudais ini ingin meneladani keduanya. Rijal membagikan tips menghafal Al-Qur’an yang selama ini dilakukannya, “Dibaca, diulang-ulang. Biasanya 1 halaman saya bagi 3, fokus dulu pada bagian pertama, jika sudah hafal baru ganti bagian selanjutnya.”
Demikian seri perkenalan kita kali ini. Semoga Rijal Nur Hidayah bisa mencapai cita-cintanya menjadi pengusaha sukses dan tentu tetap menjadi dai. Selepas lulus MA Qoryatul Qur’an, Rijal ingin melanjutkan ke Ma'had Aly Qoryatul Qur’an. Semoga Allah mudahkan segala urusannya.