MEDIA AN NUUR─Allah ﷻ telah menjanjikan surga untuk balasan bagi hamba-Nya yang beriman dan beramal saleh. Sebagai muslim sudah selayaknya kita berusaha agar layak masuk ke surga dengan keridaan Allah ﷻ. Laksanakan kewajiban iringi dengan sunah yang diajarkan Rasulullah ﷺ.
Allah ﷻ juga memberikan keistimewaan tertentu pada sebagian hamba yang berada di surga. Baik berupa tempat khusus, bangunan khusus, pintu masuk khusus, ataupun ruangan indah khusus di surga nanti. Salah satunya yang akan dibahas kali ini.
Ustaz Wiwaha ajak jemaah berkata santun |
Kelak akan ada kamar spesial yang disiapkan Allah ﷻ di surga. Kita baca dulu hadisnya. Dari Ali bin Abi Thalib RA, bahwasanya Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا فَقَامَ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِمَنْ أَطَابَ الْكَلامَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
“Sesungguhnya dalam surga terdapat kamar-kamar, yang bagian luarnya tampak terlihat dari bagian dalamnya, dan bagian dalamnya tampak terlihat dari bagian luarnya.” Ada seorang Badui yang lantas berdiri dan kemudian bertanya, “Untuk siapa kamar-kamar tersebut, wahai Rasulullah?” Rasulullah ﷺ bersabda, “Kamar-kamar itu untuk orang yang membaguskan ucapan, memberi makan, senantiasa berpuasa, melakukan salat untuk Allah di malam hari ketika manusia sedang tidur.” (HR At-Tirmidzi).
Dalam hadis tersebut, Allah ﷻ siapkan kamar-kamar megah yang khusus di surga. Kamar itu dipersiapkan untuk 4 golongan manusia. Salah satunya adalah orang yang membaguskan ucapan. Yakni yang berbicara dengan santun.
Ucapan seorang muslim selayaknya adalah kebaikan. Santun pada siapa saja. Namun, pada kenyataannya sebagian kita abai akan hal ini. Apalagi kalau kita lihat di media sosial, banyak obrolan dan debat kusir yang jauh dari kesantunan. Padahal Allah ﷻ memerintahkan berkata dengan cara baik.
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِا لْحِكْمَةِ وَا لْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَا دِلْهُمْ بِا لَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ ۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِا لْمُهْتَدِيْنَ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl 16: Ayat 125)
Tahun ini kita mulai masuk masa-masa panasnya perpolitikan. Calon presiden sudah mulai bermunculan. Apakah kita sebagai muslim akan ikut saling serang dan hujat lawan politik dengan kalimat-kalimat kasar? Seharusnya kita berlepas diri dari hal-hal yang tidak baik itu.
Berkata santun harus dipraktikkan dalam keseharian. Seorang istri harus santun pada suaminya. Anak-anak harus berkata santun pada orang tua. Gunakan bahasa yang baik. Kalau dalam budaya Jawa kita kenal bahasa krama yang halus untuk digunakan suami kepada suami, atau anak kepada orang tua.
Berkata santun memang tak mudah kalau kita tak terbiasa. Marilah berusaha melakukannya dengan telaten. Dengan kesantunan itulah maka Allah ﷻ akan memberikan hadiah kepada kita berupa kamar megah dan indah di surga. Marilah berusaha meraihnya.
Ringkasan Pengajian Ahad Pagi PCM Weru di Gedung Dakwah Muhammadiyah Weru (Kalisige, Karakan, Weru) pada 14 Mei 2023 yang disampaikan oleh Ust. H. Wiwaha Aji Santosa, S.Pd (PDM Sukoharjo)