NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Puasa Menjaga Lisan, Bila Dicaci Katakan Saya Sedang Berpuasa

MEDIA AN NUUR─Hakikat puasa tak hanya menahan dari makan dan minum saja. Melainkan dengan menahan diri dari segala perbuatan yang membatalkannya. Termasuk menjaga dari hal-hal yang bisa mengurangi bahkan menghapus pahala puasa.

Arizullah Ajinata
Kultum tentang menjaga lisan saat puasa

Di antara perkara yang bisa merusak puasa adalah berkata kotor, berdusta, memaki, memfitnah, dan gibah. Semua itu dilakukan oleh mulut atau lisan kita. Dan sesungguhnya, hanya kita sendiri yang bisa mengeremnya agar tak berbuat demikian. Karena jika tidak, Allah ﷻ tak butuh puasa kita.

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari)

Perbuatan buruk melalui lisan bagi seseorang, bisa jadi karena terbiasa dengannya. Sehingga tanpa sadar, berulang melakukan hal itu kepada orang lain meski sedang kondisi berpuasa. Orang seperti ini tak peka dengan perasaan orang lain yang mungkin akan tersinggung.

Di sisi lain, terkadang kita terpancing mengeluarkan kata buruk karena reaksi dari perkataan atau perbuatan orang lain. Kita gibah tanpa sadar ketika berkumpul dengan teman yang membicarakan kejelekan orang. Kita mencaci karena ada orang lain yang memulai. Namun, itu bukan alasan kita boleh melakukannya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ رِوَايَةً قَالَ إِذَا أَصْبَحَ أَحَدُكُمْ يَوْمًا صَائِمًا فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَجْهَلْ فَإِنْ امْرُؤٌ شَاتَمَهُ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ إِنِّي صَائِمٌ

Dari Abu Hurairah -secara riwayat (menukil dan menceritakan hadis dari Nabi)- beliau bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian di suatu hari sedang berpuasa berpuasa, maka janganlah dia berkata-kata kotor dan berbuat kebodohan dan sia-sia. Bila dia dicaci oleh orang lain atau diperangi, maka hendaklah dia mengatakan, “Sesungguhnya saya sedang berpuasa.” (HR. Muslim)

Hadis di atas tegas mengatakan meski kita bereaksi atas cacian orang lain, atau permusuhan yang dimulai orang lain, maka itu tetaplah bukan hal baik. Rasulullah ﷺ mengajarkan, ketika mendapat perlakuan itu maka katakan bahwa kita sedang berpuasa.

Demikian, semoga kita dijauhkan dari berkata kotor, gibah, memaki, memfitnah, dan sebagainya. Bukankah sangat disayangkan kalau kita sudah berlapar-lapar puasa tapi tak mendapatkan apa-apa. Semoga Allah ﷻ memampukan kita untuk menahan diri.

Kultum Tarawih pada 13 April 2023 disampaikan oleh Arizullah Ajinata asal Tawangsari, santri Ponpes Qoryatul Qur’an yang mengikuti iktikaf di Masjid An Nuur Sidowayah.

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822