MEDIA AN NUUR─Pertengahan Ramadan 1444 H, Masjid An Nuur Sidowayah kedatangan tamu 2 orang santri dari Ponpes Tahfidz & Ilmu Teknologi Darul Fithrah yang beralamat di Nuricik, Grajegan, Tawangsari, Sukoharjo. Keduanya diutus dari pondok pesantren untuk bertugas Praktik Dakwah Lapangan (PDL) selama 5 hari.
Razaq dan Fadhil |
Santri tersebut atas nama Muhammad Amy Razaq Hidayatullah asal Blora, Jawa Tengah dan Muhammad Fadhilah asal Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah. Mereka berdua adalah santri kelas 11 Ulya atau setara SMA kelas 2.
Razaq dan Fadhil, begitu panggilan akrab mereka berdua, bertugas di Masjid An Nuur Sidowayah dari tanggal 8 April 2023 sampai 12 April 2023, atau masuk hari ke 18 sampai 22 Ramadan 1444 H. Kedatangan mereka diantar oleh ustaz pendampingnya, yakni Ustaz Mushab.
Santri Darul Fithrah sampaikan kultum |
Adapun tugas PDL yang dilaksanakan kedua santri ini di antaranya adalah menjadi imam salat 5 waktu dan tarawih. Sekaligus menjadi pengisi kultum bakda Salat Tarawih dan bakda Salat Subuh. Mereka juga bergantian sebagai muazin ketika tiba waktu salat.
Menyimak tadarus anak-anak |
Setiap hari Selasa, Jumat, dan Ahad, para santri ini juga turut membantu pelaksanaan kegiatan TPQ An Nuur. Membantu menyimak dan membetulkan bacaan anak-anak. Malamnya, usai tarawih mereka memimpin tadarus anak-anak TPQ.
Foto bersama anak-anak tadarus |
Waktu yang hanya 5 hari terasa sangat singkat. Ibaratnya, baru mulai beradaptasi dengan suasana masjid dan jemaah, ternyata tugas sudah harus berakhir. Keduanya pun harus berpamitan kembali ke pondok untuk melaksanakan tugas belajar.
Pak Danuri yang mewakili takmir masjid untuk menanggapi pamitan keduanya berharap agar mereka bisa mengambil pelajaran selama berlatih dakwah di An Nuur. Juga meminta maaf seandainya ada kekurangan dalam pelayanan teknis selama mereka menginap.
Foto bersama takmir masjid |
Takmir berharap program PDL terus berkesinambungan, sehingga bisa makin meningkatkan silaturahmi antara Ponpes Darul Fithrah dengan jemaah di Masjid An Nuur Sidowayah.
Pak Danuri mengakhiri tanggapan dengan turut berdoa agar dalam belajar di pondok, kedua santri tersebut bisa mendapat kemudahan dalam belajar dan kelak bisa menjadi generasi penerus para ulama, melanjutkan perjuangan di jalan dakwah Islam.