MEDIA AN NUUR─Program Safari Dakwah Ramadan (SADAR) adalah kegiatan rutin setiap bulan Ramadan yang diagendakan oleh Pondok Pesantren Tahfizhul Qur'an (PPTQ) Qoryatul Qur'an dengan mengirim santri ke berbagai masjid yang bekerja sama dengan mereka. Salah satunya adalah Masjid An Nuur Sidowayah.
Santri berfoto setiba di Masjid An Nuur Sidowayah |
Tahun ini, ada 3 santri ditempatkan di Sidowayah selama 15 hari pertama Ramadan 1444 H. Ketiganya adalah Aldino Yoga Ahyan Sayfulloh asal Gabeng, Ngreco, Weru, Muhammad Amirudin asal Grogol, Sukoharjo, dan Irsyad Nur Fajri asal Kebakkramat, Karanganyar. Santri-santri ini bertugas di bawah bimbingan Ustaz Muhammad Rosyid.
Kegiatan Safari Dakwah Santri Qoryatul Qur'an di Sidowayah
Ketiga santri yang bertugas safari dakwah di Masjid An Nuur selama 15 hari ini memiliki aktivitas yang sudah terprogram dengan baik dan bekerja sama dengan pihak takmir masjid. Kegiatan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
Menjadi Muazin
Tugas pertama santri adalah menjadi muazin atau pengumandang azan ketika tiba waktu salat. Sekaligus iqamat ketika waktu berjemaah dimulai. Tugas muazin sangat mulia karena mengingatkan, mengajak, dan mengumpulkan kaum muslimin untuk salat berjemaah.
Menjadi Imam Salat
Tugas penting para santri safari dakwah adalah menjadi imam salat. Di sinilah mereka melatih mental sekaligus memantapkan hafalan Al-Qur’an untuk mengimami salat. Baik untuk salat 5 waktu maupun Salat Tarawih setiap malamnya.
Mengisi Kultum Ramadan
Sebagai ajang berdakwah, para santri menjadi pengisi kultum setelah Salat Tarawih dan Salat Subuh. Kesempatan bagi mereka menyampaikan ilmu yang didapat selama belajar di pesantren kepada para jemaah.
Kegiatan kultum bakda Subuh dan Tarawih |
Selain kultum, mereka juga rutin membacakan hadis-hadis tentang puasa Ramadan dan beragam keutamaannya beserta terjemah dan kesimpulan singkatnya. Hadis yang dibacakan diambil dari Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi. Pembacaan hadis ini dilaksanakan usai Salat Magrib.
Menjadi Imam dan Khatib Salat Jumat
Selain salat harian, ketika tiba hari Jumat, santri safari dakwah bertugas menjadi imam dan khatib Salat Jumat. Tugas ini pun dilaksanakan dengan baik oleh santri. Dari tanggal 1-15 Ramadan berarti ada 2 kali Salat Jumat yang harus mereka pegang, yakni tanggal 24 dan 31 Maret 2023.
Mengajar di TPQ
Bersama anak-anak TPQ |
Tugas yang lain adalah turut mengajari anak-anak pada kegiatan TPQ. Di Masjid An Nuur, kegiatan baca tulis Al-Qur’an ini dilaksanakan setiap hari Ahad, Selasa, dan Jumat mulai pukul 16:00 WIB hingga tiba waktu magrib lanjut buka puasa bersama.
Memimpin Tadarus Al-Qur’an
Memimpin kegiatan tadarus |
Setiap selesai tarawih, anak-anak TPQ yang tinggal di sekitar masjid melaksanakan tadarus bersama. Para santri safari dakwah juga diminta memimpin untuk membetulkan anak-anak jika ada yang masih salah dalam membaca Al-Qur’an.
Berkunjung ke Musala RT
Kehadiran santri Ponpes Qoryatul Qur'an juga memancing antusias dari pengurus musala di tiap RT. Beberapa di antaranya meminta agar para santri sesekali berkunjung ke musala untuk mengimami Salat Tarawih dan mengisi tausiah di sana.
Kultum bakda tarawih di musala |
Para santri pun secara bergiliran menjadi imam Salat Tarawih di musala-musala Sidowayah. Mas Sigit Munandar dari remaja masjid bersedia mengantar dan mendampingi santri yang berkunjung ke musala tersebut.
Imam Tarawih di Krebet Tawang
Ada tugas khusus juga untuk mengimami Salat Tarawih di Masjid Baitul Fithrah, Krebet Tawang. Ini atas permintaan takmir Baitul Fithrah yang disetujui pihak Ponpes. Jadi dalam semalam, 3 santri bertugas di 3 tempat: Masjid An Nuur, musala RT, dan Masjid Baitul Fithrah.
Mengisi Kajian Remaja Sidowayah
Kebetulan pada hari Rabu, 29 Maret 2023, remaja Sidowayah menggelar kajian untuk pertama kalinya setelah cukup lama vakum. Santri Qoryatul Qur'an diminta untuk mengisi tausiah sebelum tiba waktu berbuka puasa.
Santri mengisi kajian remaja |
Membantu Kebersihan Masjid
Tinggal di Masjid An Nuur selama 15 hari, para santri tak segan membantu menjaga kebersihan masjid. Baik menyapu atau mengepel dan membakar sampah, mereka lakukan tanpa perlu disuruh. Bahkan menyapu jalan arah masjid dari perempatan Sidowayah. Jadi masjid selalu terjaga kebersihannya.
Ketiga santri melaksanakan tugas safari dakwah dengan baik. Mereka juga menjaga adab dan sopan santun kepada para jemaah masjid. Semoga program ini menjadikan bekal mereka sebagai pejuang Islam yang berdakwah tak kenal lelah. Menjadi putra saleh kebanggaan orang tua mereka dan kebanggaan pondok tempat mereka belajar.
Takmir masjid menyediakan ruang khusus untuk mereka menginap selama 15 hari. Untuk kebutuhan makan sahur dan buka puasa disediakan oleh keluarga Pak Diyono-Bu Tipar atas nama takmir. Semoga Allah melimpahkan berkah untuk Pak Diyono sekeluarga.
Terakhir, kita berharap kehadiran para santri safari dakwah di Sidowayah memberikan manfaat kepada jemaah sekalian. Memberi semangat bagi anak-anak dan remaja Sidowayah agar tak bosan menuntut ilmu, terlebih agar bisa ikut jejak mereka untuk belajar di pondok pesantren. Aamiin.