MEDIA AN NUUR─Ibadah paling utama di bulan Ramadan adalah berpuasa. Namun, perlu berhati-hati karena banyak sekali yang berpuasa tidak mendapatkan pahala, malah sekadar mendapat haus dan lapar saja.
رُبَّ صَاىِٔمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوْعُ وَالْعَطَشُ
“Berapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga saja.” (HR. Ibnu Majah)
Kultum subuh oleh Irsyad Nur Fajri |
Hal tersebut bisa terjadi karena menganggap puasa itu hanya menahan diri dari pembatal-pembatal puasa saja. Padahal banyak perbuatan yang menghilangkan pahalanya sepeti perkataan buruk dan perkara sia-sia.
Manfaat Puasa Melatih Kesabaran, Keikhlasan, dan Ketaataan
Menjalankan ibadah puasa, banyak manfaat yang akan kita dapatkan dari berbagai segi. Dengan melaksanakannya sepenuh hati dan berharap rida Allah, maka setidaknya akan ada 3 manfaat puasa yang bisa didapatkan.
1. Melatih kesabaran
Puasa melatih sabar, menahan diri dari segala hal yang membatalkannya, seperti makan dan minum. Kita juga harus menahan diri dari perbuatan yang menggugurkan pahala puasa.
لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرْبِ إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالَّرَفَث
“Bukanlah puasa itu sebatas menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi puasa adalah menjauhi perkara yang sia-sia dan kata-kata kotor.” (HR. Ibnu Khuzaimah)
2. Melatih keikhlasan
Hanya kita dan Allah yang tahu apakah kita benar-benar berpuasa. Bisa jadi orang melihat kita luarnya puasa, padahal belum tentu karena sehari penuh tak bisa berada dalam pandangan orang lain. Dalam sendiri itulah keikhlasan kita diuji Allah.
Orang yang ikhlas akan menjalankan ibadah murni semata-mata karena Allah. Bukan karena ingin dipuji dan dilihat orang. Karena orang yang ikhlas tahu dan sadar bahwasanya untuk siapa ia melakukan amal ibadah, yakni lillahi ta’alaa.
قُلْ اِنَّ صَلَا تِيْ وَنُسُكِيْ وَ مَحْيَايَ وَمَمَا تِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ . لَا شَرِيْكَ لَهٗ ۚ وَبِذٰلِكَ اُمِرْتُ وَاَ نَاۡ اَوَّلُ الْمُسْلِمِيْنَ
“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama berserah diri (muslim).” (QS. Al-An'am 6: Ayat 162-163)
3. Melatih ketaatan
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِاىَٔةِ ضِعْفٍ قَالَ اللّٰهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّالصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّاىِٔمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَا ِٕ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِيْهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللّٰهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Semua amal anak Adam dilipatgandakan; satu kebaikan ditulis sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, ’Kecuali puasa karena ia untuk-Ku, dan Aku akan membalasnya; ia meninggalakan syahwat dan makanannya karena-Ku’. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kegembiraan, yaitu kegembiraan ketika berbuka puasa, dan kegembiraan ketika bertemu dengan Rabb-nya. Bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah Ta’ala dari minyak kesturi.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dari hadis qudsi itu bisa kita simpulkan bahwa pahala berpuasa mutlak Allah saja yang menentukan, dan jumlahnya berbeda antara satu orang dengan lainnya. Hal ini membuat kita berlatih patuh pada Allah dengan merasa selalu berada dalam pengawasan-Nya.
Ringkasan kultum bakda subuh di Masjid An Nuur pada 25 Maret 2023 disampaikan oleh Irsyad Nur Fajri (Kebakkramat, Karanganyar), santri Ponpes Qoryatul Qur'an yang bertugas safari dakwah.