MEDIA AN NUUR─Pertemuan TPQ An Nuur Sidowayah di hari Ahad sore, 26 Maret 2023, diwarnai hujan yang cukup awet tak kunjung reda. Namun hal itu tak menyurut semangat anak-anak untuk berangkat mengaji.
Usai kegiatan belajar mengaji, sambil menunggu buka puasa, Pak Ibnu Ka'ab mengumpulkan anak-anak di serambi timur masjid. Gerimis masih setia menemani.
“Alhamdulillah kita sudah masuk hari keempat berpuasa di bulan Ramadan,” kata Pak Ibnu Ka'ab. “Puasa itu berarti kita menahan diri dari apa saja yang membatalkan.”
 |
| Pak Ka'ab ingatkan tentang pembatal puasa |
Pak Ka'ab lalu menjelaskan hal yang membatalkan puasa. “Yang jelas adalah makan dan minum dengan sengaja,” katanya. “Kalau makan minum tidak disengaja misalnya kelupaan maka tidak membatalkan puasa kita.”
Selanjutnya, yang membatalkan puasa adalah muntah dengan disengaja. “Saya sendiri tidak tahu, apa ada yang melakukan hal ini. Muntah dengan sengaja. Mungkin ada orang yang tidak mau gemuk terus memuntahkan isi perut dengan sengaja.”
Pak Ka'ab lalu memberi contoh muntah yang tak disengaja. Yakni ketika ada yang pergi menaiki mobil dan ia mabuk kendaraan, maka kejadian ini tidak membatalkan puasa.
Selanjutnya, Pak Ka'ab mengajak anak-anak menghafalkan doa yang biasa dibaca Rasulullah ketika bulan Ramadan agar mendapat ampunan Allah dan keutamaan lailatul qadar. Doanya adalah sebagai berikut.
اَللّٰهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُعَنِّي
Allohumma innaka afuwwun tukhibbul afwa fa'fuanii
“Ya Allah sesungguhnya Engkau menyukai permintaan maaf, maka maafkanlah aku.”
 |
| Qosim mendapat jatah buka dobel |
Pak Ka'ab lalu menantang siapa yang hafal untuk maju ke depan. Tantangannya dijawab oleh Qosim, yang dengan benar melafalkannya di depan teman-temannya. Sebagai hadiah, Qosim mendapat jatah nasi dobel untuk buka bersama.
