MEDIA AN NUUR─Acara tarhib Ramadan 1444 H yang digelar oleh Badko LPQ Kecamatan Weru dengan pawai dan temu santri TPQ di Desa Krajan, bisa jadi momentum tak terlupakan bagi anak-anak. Terutama pada acara inti berkisah yang disampaikan oleh Kak Nasyir dan Kak Yo yang sangat menghibur tapi tetap menyisipkan amanat.
Melepas lelah berpawai dari Lapangan Desa Krajan, para santri TPQ berkumpul di halaman Balai Desa Krajan untuk mengikuti rangkaian kegiatan tarhib Ramadan. Suasana cerah ceria di hari ke-12 bulan Maret 2023 ini.
Melengkapi keceriaan itu, Kak Nasyir tampil bersama Kak Yo yang juga disebut dengan nama Pendekar Yo. Kak Nasyir bercerita diselingi penampilan sulap oleh Kak Yo. Mereka benar-benar sukses menguasai suasana. Segenap hadirin fokus menghadap ke panggung menyaksikan aksi duet mereka.
Kak Nasyir bercerita di temu santri TPQ Weru |
Kak Nasyir dengan kemampuan storytelling yang tak perlu diragukan lagi, berkisah tentang seorang anak saleh bernama Toki, yang sedang senang-senangnya belajar membaca iqro dan menghafal surat-surat pendek serta doa sehari-hari.
Boneka Toki yang lucu |
Dan pagi ini, Toki diajak serta hadir ke Weru bertemu anak-anak TPQ se-kecamatan. Toki hadir dalam ujud sebuah boneka karakter full body yang digerakkan menggunakan tangan. Kak Nasyir juga menggunakan karakter suara khusus saat Toki berbicara. Tingkah lucunya membuat tertawa anak-anak.
Pendekar Yo dengan peralatan sulapnya |
Sementara Pendekar Yo sempat memainkan beberapa trik sulap untuk menghibur anak-anak. Dari trik menghilangkan benda, melepas ikatan tali, mengeluarkan uang dari kantung kosong, dan sebagainya. “Sulap itu hanya trik yang bisa dipelajari, ya,” kata Pendekar Yo sebelum sulap.
Santri TPQ penuh semangat |
Di sela-sela cerita Kak Nasyir dan sulap Kak Yo, diselingi pembagian doorprize dan uang. Ada yang dengan menjawab pertanyaan, menebak judul surat, bahkan ikut sulap Kak Yo. Anak-anak pun antusias berebut maju ke atas panggung.
Tak terasa penampilan duo Kak Nasyir dan Kak Yo pun berakhir. Tentu menjadi harapan bersama, agar anak-anak TPQ se-Weru ini bisa mengambil ibrah dari kisah yang disampaikan Kak Nasyir. Semoga semakin bersemangat belajar di TPQ masing-masing dan menjadi anak-anak yang saleh. Aamiin.