MEDIA AN NUUR─Kamis, 9 Februari 2023. Pengajian malam Jumat warga Sidowayah RT 01/06 kali ini bertempat di rumah Bapak Mulyono-Ibu Hartini. Pertemuan dipandu Pak RT yang memulai dengan membaca basmalah bersama-sama. Bacaan kitab suci Al-Qur’an dipimpin Pak Ibnu Ka’ab melanjutkan Surat Fussilat (41) ayat 26 sampai 32.
Ustaz Danuri jelaskan siapa saja yang didekatkan surga |
Tausiah disampaikan oleh Ustaz Danuri. Diawali dengan membacakan sebuah ayat tentang surga yang didekatkan kepada orang yang bertakwa.
وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ . هٰذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ
“Sedangkan surga didekatkan kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tidak jauh (dari mereka). (Kepada mereka dikatakan), Inilah nikmat yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang senantiasa bertobat (kepada Allah) dan memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya).” (QS. Qaf: Ayat 31-32)
Orang bertakwa didekatkan dengan surga bahkan sejak berada di dunia ini. Diawali dengan keyakinan mereka akan adanya surga sehingga orang bertakwa selalu melaksanakan amal saleh dan menjauhi kemaksiatan.
Bapak-bapak menyimak tausiah |
Sebaliknya, orang yang jauh dari ketakwaan didekatkan dengan neraka di mana mereka begitu santainya bermaksiat seakan tak ada balasan perbuatan mereka di akhirat nanti.
4 Ciri Orang Bertakwa yang Didekatkan Surga
Ciri orang yang didekatkan dengan surga ada 4 golongan, yakni Awwab, Hafidz, Khauf, dan Qalbun Munib. Siapa saja yang disebut dengan golongan tersebut? Yuk, kita simak penjelasannya!
1. Awwab
Awwab adalah orang yang mau bertobat dari perbuatan yang tidak benar. Tobat dari kemaksiatan yang pernah dilakukan. Manusia bisa bertobat sebelum nyawa berada di tenggorokan.
Jangan terbersit dalam pikiran kita bahwa ketika sudah banyak bermaksiat maka tak mungkin ada ampunan. Sebaliknya, ampunan Allah ﷻ terbuka lebar bagi pendosa yang mau bertobat.
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فٰحِشَةً أَوْ ظَلَمُوٓا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلٰى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali 'Imran: Ayat 135)
2. Hafidz
Hafidz adalah orang yang selalu menjaga janji. Tidak membatalkan janji dan tidak mengingkarinya. Orang yang selalu bohong dan tak memegang janji tidak akan dipercaya oleh orang lain.
Ibu-ibu mendengarkan pengajian |
Orang seperti ini akan menjaga amanah yang diberikan padanya. Tak akan berani mengingkari amanah itu. Baginya, menjaga janji dan amanah adalah keharusan yang jika diingkari akan mendapat balasan di neraka.
3. Khauf
Khauf adalah orang yang senantiasa takut kepada Allah ﷻ. Orang yang takut kepada Allah ﷻ dalam kesunyian dan sendirian di mana tak seorang pun melihat.
Orang yang memiliki ketakutan pada Allah ﷻ akan merasa tidak nyaman saat belum melaksanakan salat. Ketika berpuasa akan menjaganya meski tak dilihat orang lain, ini semata karena takut pada Allah ﷻ.
Orang yang takut pada Allah ﷻ, ketika menemukan harta milik orang lain tak akan berani mengambilnya untuk diri pribadi meski tak ada manusia satupun yang melihatnya.
4. Qalbun Munib
Qalbun munib adalah hati yang selalu bertobat sehingga pada hari kiamat bertemu Allah ﷻ dengan hati yang benar-benar bersih. Ia memiliki tobat yang sebenar-benarnya. Tobat yang selalu diperbaiki setiap saat. Ketika terjebak kesalahan sekecil apapun lekas memohon ampun pada Allah ﷻ.
Orang seperti ini selalu menjaga istikamah dalam beribadah. Menyadari sepenuhnya bahwa kapan saja maut bisa menyapa. Maka ia akan berusaha menjaga agar selalu berada dalam perbuatan yang diridai Allah ﷻ.