MEDIA AN NUUR─Selasa sore, 21 Februari 2023. TPQ An Nuur Sidowayah menggelar Ajang Kreativitas Santri. Sebagaimana kita tahu, ini merupakan wadah bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri. Menampilkan kemampuan di depan teman-temannya.
Usai pembukaan pertemuan, Pak Wakhid memandu acara Ajang Kreativitas Santri kali ini. “Tak ada tema khusus, kalian bebas mau tampil apa saja,” kata Pak Wakhid. “Boleh menampilkan hafalan surat, ayat pilihan, hadis, atau menyanyi pun dipersilakan.”
Kebetulan kakak-kakak mahasiswa UMS yang sedang bertugas KKN bisa turut hadir. “Spesial hari ini ada kakak-kakak KKN, semoga nanti bisa ikut menyemarakkan dengan penampilan di depan anak-anak,” harap Pak Wakhid.
Ghazi hafalan ayat kursi |
Membuka penampilan, maju ke depan Ghazi anak kelas TK yang membawakan hafalan ayat kursi. Penampilan kedua oleh Najwa, murid kelas 1 yang menghafal Surat Abasa. Kemudian, Haikal kelas 6 menampilkan hafalan bacaan tahiyat akhir sekaligus doa sebelum salam.
Berikutnya, yang maju ke depan adalah Gendhis anak kelas 3 menampilkan hafalan Surat Al Kautsar dan Surat Al Balad. Dilanjutkan Qosim murid kelas 6 yang melafalkan doa iftitah.
Melatih tampil di depan umum |
Pak Wakhid lalu memberikan tantangan bernyanyi Senandung Doa Al-Qur’an dengan iringan musik. Ada 2 anak yang berani maju melantunkannya, yakni Zaidan anak kelas 2 dan Talitha kelas 3. Para mahasiswi KKN juga maju ke depan melantunkan lagu tersebut secara bersama-sama.
Anak-anak lainnya yang maju tampil kemudian adalah Azizah kelas 3 manghafal Surat Ad Duha dan Surat Al Maun. Lalu, Liyora kelas 2 menghafalkan Surat Al Lahab dan An Nas. Terakhir ditutup oleh Naura dengan hafalan Surat Al Zalzalah dan Al Qadar.
Cerita Penjual Kerupuk Buta Berhati Ikhlas
Selain penampilan anak-anak, ada juga penampilan dari mahasiswa KKN UMS. Yang maju ke depan adalah Kak Gibran. Kak Gibran bercerita tentang penjual kerupuk buta. Simak yuk, biar bisa ikut mendapat pesan moralnya.
Kak Gibran bercerita tentang penjual buta |
Tersebutlah, ada seorang penjual kerupuk dengan keterbatasan fisik, yakni memiliki keadaan buta pada matanya. Namun demikian, ia tetap mencoba menjalani hidup layaknya orang normal lainnya dengan tetap berjualan.
Pada suatu ketika, ada seorang pemuda yang hendak membeli kerupuk dari penjual buta tersebut. Mengetahui yang jualan orang buta, maka pemuda itu iseng bertanya, “Jika saja ada pembeli membayar dengan uang di bawah harga lalu meminta kembalian, apakah engkau akan mengetahuinya? Jika saja hal itu terjadi, tentu engkau akan merugi.”
Penjual kerupuk itu tersenyum lalu menjawab dengan nada rendah. “Nak, rezeki sudah ada yang mengatur, yakni Allah. Saya hanya berusaha. Jika memang rezeki tersebut adalah milik saya maka tak akan tertukar. Meski ada orang yang berniat menipu saya.”
Pemuda itu terkesima dengan jawaban penjual kerupuk itu. Hatinya bergetar karena tak menyangka mendapat jawaban sedemikian rupa. Akhirnya, ia justru memberikan uang kepada penjual kerupuk tadi dengan jumlah yang lebih. Semoga ini cara Allah menitipkan rezeki penjual tersebut lewat tangannya.
“Dari cerita tersebut kita bisa mendapatkan pesan moral bahwa rezeki dari Allah tidak akan pernah tertukar alamat. Apa pun itu jika kita percaya akan Allah, maka jalan yang diberikan menjadi lebih mudah,” kata Kak Gibran di akhir ceritanya.
Mendapat hadiah uang jajan |
Demikianlah gelaran Ajang Kreativitas Santri TPQ An Nuur Sidowayah bulan Februari 2023 kali ini. Semoga memberikan hikmah dan manfaat untuk kita semua. Acara diakhiri dengan membagikan reward berupa uang jajan pada anak-anak yang telah tampil maju.