MEDIA AN NUUR─Tak lama lagi, kita akan masuk pada bulan suci Ramadan 1444 H. Bulan yang sepenuh siangnya kita diperintahkan Allah untuk berpuasa. Bulan di mana hamba-Nya yang berdoa maka dijanjikan akan dikabulkan oleh Allah.
وَاِ ذَا سَاَ لَـكَ عِبَا دِيْ عَنِّيْ فَاِ نِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّا عِ اِذَا دَعَا نِ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 186)
Allah mengabulkan doa dengan syarat kita meminta. Allah sudah pasti tahu apa yang ada di dalam hati kita. Namun, persyaratan agar dikabulkan doa maka diharuskan meminta atau berdoa.
Ustaz Saifudin mengajak bersiap menyambut Ramadan |
Ayat tersebut spesial karena menyempil di antara ayat-ayat tentang perintah beribadah di bulan Ramadan. Dan ayat istimewa itu adalah perintah agar kita berdoa pada Allah. Ayat sebelumnya tentang Ramadan, sesudahnya juga tentang Ramadan.
Menjelang bulan puasa banyak hal yang perlu kita persiapkan. Persiapkan teknisnya seperti peralatan ibadah seperti sarung, mukena, dan sebagainya. Persiapkan dana kita untuk berinfak, persiapkan kesehatan untuk beribadah dengan sebaiknya.
Mengapa kita harus mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut Ramadan? Karena sepanjang bulan itulah kita disebut sedang berjihad. Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah berikut ini.
اعلَمْ أنَّ المؤمنَ يجتَمعُ له في شَهر رمضَان جهادَان لنَفْسِه: جهادٌ بالنَّهار على الصِّيام ،وجهادٌ باللَّيل على القِيام . فمَن جمعَ بينَ هذَيْن الجهادَيْن، ووَفَّى بحُقُوقهما، وصَبَر عليهما، وفَّى أجرَه بغَير حسَابٍ
“Ketahuilah bahwasannya seorang mukmin di bulan Ramadan mengumpulkan dua jihad sekaligus malawan hawa nafsunya: Berjihad di siang hari dengan berpuasa. Berjihad di malam hari dengan tarawih. Maka barangsiapa yang mengumpulkan dua amalan jihad ini, menunaikan haknya, dan bersabar dalam menjalaninya, maka dia akan meraih pahala penuh tanpa perhitungan.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 306)
Jihad bagi orang beriman ketika berada di bulan Ramadan adalah berpuasa di siang hari dan tarawih di malam hari. Dan Allah akan memberikan pahala penuh bagi yang mengumpulkan dua amalan jihad ini, menunaikan dengan bersabar menjalaninya.
Amalan utama selain berpuasa dan tarawih adalah membaca Al-Qur’an. Bahkan puasa dan baca Al-Qur’an itu kelak akan memberikan syafaatnya pada orang beriman yang sepanjang Ramadan menjaga amalan itu. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah ﷺ bersabda,
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ
“Puasa dan Al Qur’an itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat nanti. Puasa akan berkata,’Wahai Tuhanku, saya telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan aku untuk memberikan syafaat kepadanya’. Dan Al Qur’an pula berkata, ’Saya telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafaat kepadanya.’ Beliau bersabda,’Maka syafaat keduanya diperkenankan.’” (HR. Ahmad. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 984).
Maka dari itu sangat penting kita menyiapkan diri menyambut Ramadan. Jangan sampai berpikir karena Ramadan sudah biasa kita jalani tiap tahun, maka tak perlu harus bersiap ini-itu. Meremehkan seperti ini justru akan melewatkan keutamaan-keutamaan bulan suci.
Sesuatu yang dipersiapkan dengan sungguh-sungguh maka hasilnya pun akan lebih sempurna daripada yang tanpa adanya persiapan. Persiapan diperlukan agar bisa maksimal mengeluarkan segenap kekuatan kita dan memaksimalkan kesempatan yang ada.
Ringkasan Pengajian Ahad Pagi PCM Weru di Gedung Dakwah Muhammadiyah Weru (Kalisige, Karakan, Weru) pada 5 Februari 2023 yang disampaikan oleh Ust. Muhammad Saifudin, Lc, M.Ag (Mudir Ponpes Modern Muhammadiyah Sangen)