MEDIA AN NUUR─Kamis, 26 Januari 2023, warga Sidowayah RT 01/06 menghadiri pengajian rutin malam Jumat dua pekan sekali. Malam hari ini bertempat di rumah Pak Sri Handono-Bu Sri Supatmi. Pertemuan dipandu oleh Pak Sukiran, Ketua RW 06. Pembacaan Al-Qur’an dipimpin Pak RT melanjutkan Surat Fussilat (41) ayat 9 sampai 18.
Acara inti tausiah disampaikan oleh Ustaz Fauzan. Pembahasan taharah malam ini tentang mengusap khuf saat berwudu. Khuf adalah sepatu atau alas kaki dari kulit yang menutupi mata kaki.
لَوْ كَانَ الدِّينُ بِالرَّأْىِ لَكَانَ أَسْفَلُ الْخُفِّ أَوْلَى بِالْمَسْحِ مِنْ أَعْلاَهُ وَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ يَمْسَحُ عَلَى ظَاهِرِ خُفَّيْهِ.
“Seandainya agama itu dengan logika semata, maka tentu bagian bawah khuf lebih pantas untuk diusap daripada bagian atasnya. Namun sungguh aku sendiri telah melihat Rasulullah ﷺ mengusap bagian atas khufnya.” (HR. Abu Daud)
عَنْ اَلْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ ( قَالَ: { كُنْتُ مَعَ اَلنَّبِيِّ ( فَتَوَضَّأَ, فَأَهْوَيْتُ لِأَنْزِعَ خُفَّيْهِ, فَقَالَ: “دَعْهُمَا, فَإِنِّي أَدْخَلْتُهُمَا طَاهِرَتَيْنِ” فَمَسَحَ عَلَيْهِمَا } مُتَّفَقٌ عَلَيْه ِ
Dari Al-Mughirah bin Syu’bah RA, ia menuturkan, “Aku pernah bersama Nabi. Ketika beliau berwudu aku pun turun untuk melepaskan kedua sepatu beliau. Beliau bersabda, ‘Biarkan saja kedua sepatu itu karena aku memakainya dalam keadaan suci.’ Lantas Nabi ﷺ mengusap kedua sepatu tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ustaz Fauzan jelaskan keringanan mengusap khuf |
Hadis ini jadi dalil bolehnya mengusap kedua khuf (sepatu) ketika berwudu sebagai ganti dari mencuci kaki. Ini termasuk keringanan dan kemudahan dalam syariat Islam. Sebagai catatan, mengusap khuf ini hanya khusus untuk hadas kecil, bukan untuk hadas besar.
Jadi, berwudu dilakukan seperti biasa, ketika sampai pada mencuci kaki diganti dengan mengusap khuf. Caranya mengusap khuf adalah cukup tangan dalam keadaan basah lalu mengusap atas khuf. Tangan kanan mengusap kaki kanan, tangan kiri mengusap kaki kiri. Cukup sekali, dan tidak disyariatkan berulang kali.
Ibu-ibu menyimak kajian |
Bolehkah perempuan berkaus kaki ketika wudu hanya diusap luarnya saja tanpa melepas? Hal itu boleh karena sama dengan khuf yang boleh diusap. Syaratnya, jika sebelum dipakai sudah berwudu dahulu dalam keadaan sempurna hingga mencuci kaki.
Bapak-bapak menyimak pengajian |
وَعَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ ( قَالَ: { جَعَلَ اَلنَّبِيُّ ( ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ وَلَيَالِيَهُنَّ لِلْمُسَافِرِ, وَيَوْمًا وَلَيْلَةً لِلْمُقِيمِ. يَعْنِي: فِي اَلْمَسْحِ عَلَى اَلْخُفَّيْنِ } أَخْرَجَهُ مُسْلِم ٌ
Dari ‘Ali bin Abi Thalib RA, ia berkata, “Nabi ﷺ menetapkan tiga hari tiga malam untuk musafir (orang yang bepergian) dan sehari semalam untuk orang mukim, yakni dalam mengusap kedua sepatu.” (HR. Muslim)
Hadis ini menunjukkan jangka waktu dalam mengusap khuf. Orang yang safar atau bepergian jangka waktunya 3 hari 3 malam. Untuk yang mukim maka hanya sehari semalam.