NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Janji Manusia pada Allah Sebelum Dilahirkan ke Dunia

MEDIA AN NUUR─Pada usia kandungan 4 bulan, Allah meniupkan ruh ke dalam janin. Lalu Allah membuat perjanjian pada ruh itu untuk hanya menuhankan Allah. Secara tak langsung, mereka juga berjanji untuk tak menyekutukan-Nya, tidak menyembah kepada selain-Nya.

أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ

(Allah berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Benar (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar pada hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).” (QS. Al-A’raf [7] : 172)

Dalam Surat Al Ashr disebutkan golongan merugi adalah yang tidak beriman dan beramal saleh. Dan pada Al Fatihah jelas bahwa hanya Allah tempat menyembah dan memohon pertolongan.

Janji manusia pada Allah
Ustaz Yuli ingatkan janji manusia pada Allah

Kita lahir di dunia membawa kalimat Laa Ilaaha Illallaah. Kita harus memegang teguh kalimat tauhid itu dengan hanya menyembah Allah semata tanpa menyekutukan-Nya dengan apapun.

Sayangnya sifat manusia banyak yang lupa atas janjinya sendiri di hadapan Tuhan mereka. Makanya Allah mengutus para rasul untuk mengingatkan janji itu. Sehingga tidak ada hujjah bagi mereka untuk tidak beriman saat ditagih janji pada hari akhir kelak.

Allah menciptakan surga dan neraka untuk balasan bagi manusia. Surga yang nikmatnya tak terbayangkan diperuntukkan kepada manusia yang memegang teguh janji tauhid. Sementara neraka yang membinasakan diperuntukkan bagi manusia yang melupakan janji tauhidnya.

Ada manusia yang masa hidupnya penuh kemaksiatan tapi pada menjelang kematiannya kembali pada tauhid maka Allah mengampuninya. Sebaliknya, betapa banyak manusia yang semula taat pada Allah tapi pada akhir hidup justru murtad, maka nerakalah tempatnya.

Artinya apa? Janji pada Allah itu harus dipertahankan sampai maut memisahkan. Tak ada yang bisa menduga bagaimana akhir hayat kita. Namun, kita bisa berikhtiar dengan selalu meningkatkan iman dan takwa kepada Allah. Hingga kelak kita kembali pada-Nya dengan tetap memegang erat tauhid.

Ringkasan Khotbah Jumat, 20 Januari 2023 di Masjid An Nuur Sidowayah yang disampaikan oleh Ustaz Yuli Fajar Prayitno. Diringkas dari hasil rekaman suara.

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822