MEDIA AN NUUR─Rabu, 7 Desember 2022. Usai Salat Isya, para tokoh masyarakat Sidowayah berkumpul di Masjid An Nuur untuk bermusyawarah. Hadir pengurus takmir, kepala dusun, para ketua RT, dan para tokoh lainnya. Di luar, hujan turun gerimis dengan intensitas sedang.
Kondisi jalan Sidowayah tergenang |
Pak Danuri membuka pertemuan dengan menyampaikan keperluan mengundang para hadirin. Adapun tujuannya adalah bermusyawarah terkait rusaknya jalan di sebelah utara rumah Bapak Amat Sumardi. Pada titik tersebut, jalan berlubang parah dan selalu tergenang saat hujan. Genangannya pun lama baru surut setelah hujan berhenti.
Pak Danuri bertindak sebagai pembawa acara |
Keadaan itu sudah berlangsung cukup lama, sangat mengganggu pemakai jalan. Namun, sampai saat ini belum diperbaiki karena status jalan tersebut yang merupakan kewenangan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sukoharjo tak bisa begitu saja diperbaiki dengan Dana Desa.
Kepala Dusun Sidowayah, Pak Muhammad Ismail, menyampaikan bahwa Pemerintah Desa Ngreco sudah berulang kali mengusulkan kepada Dinas PU yang memiliki kewenangan terkait jalan tersebut, agar perbaikan segera dilakukan. Namun, sampai sekarang belum ada tindak lanjut sama sekali.
Pak Kadus memberikan arahan |
Pak Kadus juga mengklarifikasi tentang suara sumbang bahwa kepala dusun abai urusan jalan tersebut dan hanya mengurusi proyek. Orang nomor satu di Kebayanan Sidowayah ini menjelaskan bahwa setiap pembangunan akan berkoordinasi dengan pemangku wilayah, baik RT atau RW, dan tentu saja kadus. Jadi kalau ada proyek pembangunan memang kadus yang terlibat mengurusinya.
Terkait rencana perbaikan jalan, Pak Kadus berharap kalau memang akan dilakukan, agar tetap melaporkan kepada pihak PU selaku pihak yang berwenang. Secara pribadi, dia mendukung rencana perbaikan jalan ini karena memang sudah sangat membahayakan orang yang lewat. Berhubung lokasi jalannya di Sidowayah, maka harapannya cukup swadaya warga Sidowayah dan tak perlu sampai minta ke kadus lain yang turut memanfaatkan jalan tersebut.
Selanjutnya, Pak Sutarto selaku Kepala Takmir Masjid An Nuur menjelaskan bahwa sudah banyak usulan agar jalan diperbaiki bersama. Warga merasa terlalu lama kalau harus menunggu PU turun tangan. Rencana perbaikan jalan ini memang pernah disinggung pada rapat takmir beberapa waktu lalu. Bisa disebut ini adalah sebuah bentuk tindak lanjutnya.
Pak Tarto memimpin musyawarah |
Pak Sutarto mengenang semangat warga Sidowayah dan sangat pekanya para sesepuh di masa lalu yang berswadaya membangun jalan tersebut sebelum menjadi jalan kewenangan PU. Maka perbaikan jalan tergenang ini seharusnya mampu dilaksanakan secara swadaya warga Sidowayah.
Ia meminta kepada Pak Bayan agar bersedia menjadi mediator untuk melaporkan ke PU kalau perbaikan jalan jadi dilaksanakan. Namun, Pak Sutarto tetap mempersilakan hadirin menyampaikan pendapat tentang rencana perbaikan jalan tersebut.
Ibu-ibu yang hadir |
Pak Suratno, Ketua RT 02/06, menyampaikan bahwa warga RT-nya meminta agar dilaksanakan perbaikan karena kondisi jalan sudah terlalu parah dan membahayakan. Hal yang juga diamini Pak Wakhid selaku Ketua RT 01/06, kondisi jalan menjadi keprihatinan bersama.
Pak RT Suratno sampaikan keinginan warga |
Pak Setyadi Prihatno, menanggapi tentang status jalan tersebut yang merupakan kewenangan PU, maka sebelum melangkah perlu membuat surat resmi sebagai pemberitahuan dan permohonan izin. Ia juga mengusulkan alternatif lain yakni membuat saluran air untuk membuang genangan menggunakan pralon.
Pak Setyadi sampaikan aletrnatif pengairan |
Menurutnya, jika fokus meninggikan, maka akan memberikan imbas ke sekitarnya karena air yang tadinya menggenang akan lari ke pekarangan warga. Pada kenyataannya memang dulu pernah ada saluran air yang lewat pekarangan Pak Amat Sumardi, namun oleh pemilik tanah, saluran tersebut ditutup.
Musyawarah berlangsung cukup pelik. Pak Kadus maupun Kepala Takmir belum bisa memberikan keputusan tentang rencana perbaikan jalan tersebut. Jika nekat membangun tanpa koordinasi dengan PU dikhawatirkan akan dibongkar padahal dana yang dipakai tentu tak sedikit.
Akhirnya pertemuan ditutup tanpa ada keputusan yang final. Ternyata untuk merencanakan perbaikan jalan harus serumit ini. Tampaknya, pengguna jalan Sidowayah masih musti bersabar melewati jalan tergenang dan berlubang. Semoga tak menimbulkan kecelakaan dan lekas ada solusi terbaik. Semoga Allah memudahkan segala urusan.